GCM Sodorkan Pendidikan Politik bagi Pemilih Pemula di Keerom

Gerakan Cerdas Memilih (GCM) yang berlangsung di Gedung Pramuka Arso Swakarsa (Selasa,25/7)

ARSO, FP.COM – Berkolaborasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Keerom, Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Jayapura menggelar kegiatan Gerakan Cerdas Memilih (GCM) dengan tema “menuju pemilih cerdas. Kegiatan tersebut dibuka oleh Bupati Kabupaten Keerom yang diwakili Sekretaris Daerah Trisiswanda Indra, bertempat di Gedung Pramuka Arso Swakarsa, (25/7).

Lewat GCM, RRI hendak mengajak para milenial melek politik. Dijelaskan Kepala LPP RRI Jayapura Engelbertus Silubun, GCM sebagai wujud kontribusi LPP RRI dalam menyukseskan agenda pemilu 2024 mendatang.
“Lembaga penyiaran publik RRI Jayapura selalu mensupport baik Pemda, KPU maupun Bawaslu berkaitan dengan pemilu 2024. Itu sudah sebuah komitmen secara nasional. Ini sebuah hajatan besar bangsa kita, artinya kita tidak boleh tergantung pada salah satu institusi tapi seluruh elemen bangsa harus turut berperan untuk menyukseskan pemilu,” tutur Silubun.

Read More
iklan

Dalam Gerakan Cerdas Memilih, masyarakat, terutama pemilih pemula, diberi pemahaman terkait pemilu sekaligus sebagai bentuk pendidikan politik untuk menentukan arah pembangunan bangsa ke depan.

“Karena bagaimana mungkin anak-anak usia 17 tahun kita bawa alam berpikir mereka ke kondisi politik yang sama sekali dia tidak paham. Ini waktunya untuk memberikan pendidikan politik bagi anak sekolah. Dan kami dari RRI sangat terbuka untuk kita sama-sama diskusi bagaimana mempersiapkan generasi muda kita,” lanjut Silubun.

Sekretaris Daerah Kabupaten Keerom Trisiswanda Indra dalam diskusi publik yang disiarkan langsung oleh LPP RRI itu menitipkan tiga pesan kepada pemilih pemula, yaitu: melakukan penelitian mendalam terkait pasangan calon, mendengar sumber informasi yang terpercaya, dan membangun pemahaman yang kritis.

“Jangan percaya hoax. Ketika berhadapan dengan bakal calon, harus aktif. Bisa menjalankan amanah atau tidak. Menjadi pemilih cerdas, Ade-ade, mulai sekarang sudah harus belajar politik, sedikit-sedikit saja. Lalu kritis, ini seperti apa program yang disampaikan atau ditawarkan, itu muluk-muluk atau tidak, intinya harus realistis,” ulas Trisiswanda.

“Dengan menjadi pemilih yang cerdas, masyarakat dapat memilih pemimpin yang tepat dan berkontribusi dalam pembangunan demokrasi yang kuat dan berkelanjutan,” tambah Sekda.

Sementara, Ketua KPU Kabupaten Keerom Melianus Gobay mengatakan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Kabupaten Keerom sampai 23 Juni sudah ditetapkan sebanyak 50.017. Dari jumlah itu, 30 persennya merupakan anak muda.

“Pemilu itu sangat penting karena merupakan representatif daripada bagaimana anak itu menentukan haknya. Hak daripada anak yang berusia memilih di usia 17 tahun ke atas. Pesan saya, mereka menggunakan hak suara dengan sebaik-baiknya, karena hak suara mereka menentukan nasib bangsa ke depan. GCM ini sangat membantu kami di KPU Keerom dalam mensosialisasi tahapan, khususnya untuk pemilih pemula di Kabupaten Keerom,” kata Melianus.

Pihak KPU kemudian mengimbau kepada seluruh pemilih dan masyarakat Kabupten Keerom untuk dapat menghindari isu-isu hoax dan juga black campaign (kampanye hitam) yang dilakukan oleh para caleg (calon legislatif) yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat diharap lebih jeli melihat hal ini.

“Kalau ada informasi yang beredar di masyarakat terkait tahapan pemilu, dapat mengkonfirmasikan ke help desk KPU Kabupaten Keerom,” tukas Melianus. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *