JAYAPURA, FP.COM – Mantan bomber Persipura Jayapura, Titus Bonai, mengungkapkan gol favoritnya sepanjang perjalanan karir profesionalnya. Gol pemain yang sering disapa Tibo itu dicetak semasa berseragam merah hitam, ketika Persipura Jayapura menghadapi perwakilan Kuwait, Al Qadsia, pada pertemuan pertama babak semi-final AFC Cup tahun 2014.
Lesakan Tibo itu memang terbilang spektakuler di tengah gempuran tim tuan rumah yang lebih diunggulkan, belum lagi barisan belakangnya yang bermain sangat rapat. Sebagai penyerang, ia harus memutar otak guna mencari celah kelemahan lawan.
Lewat skema serangan balik, menit 21, Tibo yang beroperasi di sisi kiri mendapat sodoran manis dari Gerald Pangkali. Ia tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Sekali kontrol, dengan kaki kanan ia melepaskan bola melengkung ke arah pojok kiri gawang. Bola tak mampu dijangkau kiper Nawaf Al Khaldi, sekaligus membuat keadaan menjadi imbang 1-1.
Tibo mengklaim, sepakan berbuah gol itu bukan spekulatif, tapi lahir dari nalurinya sebagai seorang striker.
“Bagi saya pribadi, gol itu adalah yang terbaik dari sekian banyak gol yang telah saya ciptakan,” ungkap Tibo melalui sambungan telepon kepada Fokus Papua, Jumat (10/7/2020).
Rasa bahagia Tibo semakin berlipat setelah belakangan gol tersebut dinobatkan sebagai salah satu dari 5 gol terbaik AFC Cup oleh Asian Football Confederation (AFC).
Lewat laman resminya, the-afc.com, asosiasi sepak bola tertinggi di Asia tersebut menilai gol milik Tibo tersebut layak didapuk sebagai salah satu favorit, bersanding dengan Yasir Hanapi (Tampines Rovers), Sunil Chhetri (Bengaluru FC), To Van Vu (Becamex Binh Duong), dan Altymyrat Annadurdyyev (Altyn Asyr).
Tibo bersyukur atas nominasi itu. “Tentunya saya sangat bersyukur dan senang atas nominasi gol terbaik ini,” akunya.
Tapi di balik itu, Tibo memendam kesedihan. Gol spektakuler itu tak mampu menyelamatkan timnya dari kekalahan. Dalam partai itu, golnya bersama Sang Kapten Boaz Solossa dibalas gelontoran empat gol oleh tuan rumah. Sementara, di leg kedua, Persipura tak mampu berbuat banyak di kandang setelah kembali dipermak enam gol tanpa balas. Petualangan Persipura terhenti dengan agregat 10-2.
“Pastinya sedih karena gagal meraup 3 poin penuh dan juga mengantarkan Persipura ke final AFC Cup. Tapi terlepas dari itu, bisa sampai ke fase empat besar saja sudah merupakan prestasi yang paling baik,” tutup pemain yang kini membela panji Pusamania Borneo FC ini. (Ray)