JAYAPURA, FP.COM – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Papua menggelar kegiatan pendidikan Kursus Banser Lanjutan (Susbalan), di Aula Asrama Haji, Kotaraja, Jayapura, Selasa (10/3) siang.
Ketua Wilayah GP Ansor Papua, Amir Mahmud Madubun kepada wartawan, Selasa (10/2/2020) menjelaskan, pendidikan bagi para anggota banser yang dilakukan kali ini ialah tingkat provinsi.
“Tujuan utama dari kegiatan ialah menyiapkan kader-kader banser dalam mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjaga para kyai,” jelas Amir.
Selain tugas-tugas utama yang diemban anggota banser, hadirnya banser di Papua juga untuk menangkal kelompok-kelompok Islam radikal yang beberapa waktu lalu cukup marak di Papua khususnya di Kabupaten Keerom.
“Kita ingin menyiapkan kader-kader kita untuk membentengi dari kelompok islam radikal, kader yang dibentuk pun siap untuk secara bersama membantu pemerintah, TNI-POLRI, apabila dibutuhkan untuk menjaga keutuhan NKRI dari kelompok-kelompok yang dianggap berseberangan. Hal ini jadi fokus pendidikan utama pendidikan khusus lanjutan tersebut,” tutur Amir.
Hadir di kesempatan yang sama, Ketua KNPI Papua, Albert G. Wanimbo. Katanya, melalui Susbalan pertama ini diharapkan bagi seluruh anggota banser yang terlibat mampu ikuti arahan dari instruktur maupun pelatih dengan baik selama masa pendidikan dilakukan, terutama dalam merawat keutuhan NKRI.
Sebagai Ketua KNPI Papua sekaligus Ketua Tim Relawan PON XX Tahun 2020 di Papua, Albert Wanimbo membuka hati untuk GP Ansor dan Banser jika ingin terlibat sebagai relawan PON XX dengan bidang-bidang yang telah disepakati, khusus Liason Officer (LO) untuk GP Ansor dan pengamanan untuk membantu TNI-POLRI.
“Tiga hari setelah dilaksanakan Susbalan, kami akan surati ke seluruh Ketua Organisasi Kepemudaan (OKP) termasuk GP Ansor dan Banser untuk segera mempersiapkan pasukannya sesuai klasifikasinya masing-masing,” beber Albert.
Kegiatan Susbalan tahun ini diikuti oleh 50 anggota se-Papua. Sebagai pusat kota di Provinsi Papua, Kota Jayapura mendapat kouta anggota lebih banyak untuk mengikuti pelatihan, ketimbang kabupaten lain yang ada di Papua. (Dadang)