JAKARTA,FP.COM – Gubernur Provinsi Papua, Mathius Fakhiri, menegaskan bahwa upaya percepatan pembangunan di Tanah Papua harus difokuskan pada penguatan konektivitas antarwilayah. Konektivitas yang merata dinilai sebagai katalis utama tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Penegasan tersebut disampaikan Fakhiri usai menghadiri pertemuan strategis dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama lima gubernur daerah otonom baru (DOB) di Kantor Kemenko Infra, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).
Pertemuan itu membahas sejumlah agenda strategis pemerintah pusat untuk Papua, meliputi pembukaan kawasan ekonomi baru, peningkatan akses transportasi darat, laut, dan udara, serta penuntasan Jalan Trans-Papua sebagai prioritas utama.
Fakhiri menyoroti pentingnya penuntasan dan peningkatan kualitas infrastruktur darat, khususnya Jalan Trans Jayapura–Wamena.
“Pembangunan Papua tidak bisa dilepaskan dari upaya memperkuat konektivitas. Jalan Trans Jayapura–Wamena, misalnya, harus benar-benar tembus dan berkualitas baik. Kalau jalur ini berfungsi maksimal, hasil pertanian dari Keerom dan Kabupaten Jayapura bisa tiba di Wamena hanya dalam satu hari,” ujar Fakhiri.
Menurutnya, konektivitas yang baik akan mempercepat distribusi logistik, menurunkan biaya, dan meningkatkan kesejahteraan secara nyata. Hal ini sejalan dengan target pembangunan yang merata.
“Kita ingin Papua tumbuh merata. Jangan hanya pesisir dan kota yang maju, tapi daerah pegunungan juga harus bisa menikmati akses dan harga kebutuhan pokok yang terjangkau,” tegasnya.
Fokus pembangunan ke depan, jelas Fakhiri, adalah membuka jalur darat Wamena–Puncak–Puncak Jaya–Intan Jaya hingga Papua Tengah. Jalur ini diyakini akan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di sepanjang lintasannya.
Selain infrastruktur darat, Pemerintah Provinsi Papua juga mendesak penguatan armada laut dan logistik antarwilayah. Fokusnya adalah wilayah pesisir utara seperti Sarmi, Yapen, dan Waropen.
“Papua membutuhkan dukungan armada laut yang memadai agar mobilitas barang dan jasa antar kabupaten bisa berjalan cepat dan efisien,” tambah Fakhiri.
Gubernur Fakhiri menyambut positif komitmen pemerintah pusat melalui Kemenko Infra dan kementerian teknis lainnya. Ia menilai, kehadiran Menko AHY membawa semangat baru dalam membangun Papua secara berkelanjutan dan berkeadilan.
“Kami mengapresiasi langkah cepat Menko AHY yang ingin memastikan Papua mendapatkan perhatian serius. Pemerintah pusat dan daerah harus berjalan seiring, saling menguatkan agar pembangunan tidak lagi bersifat parsial, tapi terintegrasi,” jelasnya.
Fakhiri menegaskan, sinergi lintas pemangku kepentingan adalah fondasi agar hasil pembangunan benar-benar dirasakan masyarakat, terutama di daerah tertinggal dan pedalaman.
Di akhir pernyataannya, Gubernur Fakhiri juga menekankan bahwa pembangunan Papua harus berorientasi pada kesejahteraan dan keadilan sosial. Ia berharap program pembangunan tak hanya berfokus pada fisik, tetapi juga peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Orang Asli Papua (OAP).
“Papua punya potensi besar, baik sumber daya alam maupun manusia. Tugas kita adalah memastikan pembangunan berjalan adil dan menyentuh semua lapisan masyarakat. Kalau masyarakat sejahtera, Papua akan damai,” tutup Gubernur Fakhiri. (AiWr)


