Harga Telur Ayam dan Gula Pasir Melonjak, Ini Penjelasan Disperindagkop Papua

Pedagang telur ayam di Pasar Hamadi Jayapura.

JAYAPURA, FP.COM – Pantauan Fokuspapua.com, Jumat (27/3/2020) di Pasar Hamadi, Kota Jayapura, harga telur ayam yang didatangkan dari luar Papua mengalami lonjakan harga hingga Rp70 ribu per rak.

Salah seorang pedagang telur ayam antarpulau di pasar tersebut, Dahlia menuturkan, harga telur ayam mengalami kenaikan sejak awal Maret ini lantaran stoknya terbatas. Ia pun mengaku jika stok banyak penjualan bisa mencapai 120 rak setiap dua minggu sekali, tetapi saat ini hanya 50 rak.

Read More
iklan

“Iya, ini kita dijatah dari distributor telur karena stoknya terbatas, harga sampai Rp70 ribu per rak karena pengambilan dari distributor juga naik. Semestinya kita masih mendapat jatah lebih karena akan masuk lagi Jumat ini, tetapi katanya tidak ada kapal masuk ke Pelabuhan Jayapura, makanya kami jual stok yang ada saja,” ujar Dahlia.

Pedagang lainnya Nur mengungkapkan hal yang sama. Menurut Nur, jatah dari distributor hanya separuh dari biasanya. Jika ia bisa menjual hingga 60 rak, sejak stok terbatas, Nur hnya mendapat jatah separuh.

Selain telur ayam, bahan pangan lainnya yang mengalami lonjakan harga yaitu gula pasir. Pemilik kios bahan pangan, Haji Sampara menuturkan, harga gula semakin naik dari sebelumnya Rp16.000 pada awal Maret ini, naik menjadi Rp18.000 per Kilogram.

Menurut Sampara, stok gula pasir sudah sangat menipis. Ia yang biasa menjual hingga 150 Kilogram, saat ini hanya bisa menjual 50 Kilogram. Ia berharap stok gula pasir segera tersedia terlebih akan memasuki bulan ramadhan dimana kebutuhan bahan pangan berupa gula pasir meningkat signifikan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Papua, Omah Laduani Ladamay mengatakan, stok telur ayam terbatas lantaran kapal yang membawa bahan pangan tersebut tidak bisa masuk ke Jayapura menyusul adanya pelarangan untuk kapal pengangkut penumpang yang juga membawa logistik berupa bahan pangan sejak 26 Maret hingga 9 April 2020.

“Stok telur ayam tidak masalah, hanya kapalnya yang tidak boleh masuk, karena kapal tersebut juga membawa penumpang sehingga logistik pun tidak bisa dibongkar, tetapi segera tiba di Jayapura diangkut menggunakan kapal barang dari Manokwari,” kata Laduani.

Sementara, untuk gula pasir, Laduani mengungkapkan bahwa tak hanya di Papua, stok gula pasir secara nasional juga terbatas. Namun ia memastikan bahwa Pemerintah Daerah tak tinggal diam dengan persoalan ini.

 “Ini kita tangani secara serius, kita buat edaran kepada pengecer dan distributor untuk membatasi penjualan gula pasir ke depan sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Kami juga tegaskan bahwa jangan melakukan penimbunan, karena akan ditindak secara hukum,” ujar Laduani.

Laduani mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan gula pasir, Pemerintah Papua bersinergi dengan Perum Bulog. Dalam waktu dekat, Perum Bulog akan mendatangkan gula pasir. 

Kepala Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat, Sopran Kenedi mengatakan,  penambahan stok komoditi non beras sudah mulai tersedia pada awal April mendatang. Untuk gula pasir tahap pertama akan diterima 200-250 ton Gula Kristal Putih (GKP) siap konsumsi.

Kepala PT Pelni Cabang Jayapura, Harianto Sembiring mengatakan, KM Ciremai yang dijadwalkan masuk ke Jayapura sebagai pelabuhan terakhir pada 27 Maret 2020 dibatalkan lantaran kapal tersebut membawa penumpang dan logistik menyusul adanya Surat Kesepakatan Bersama dari Pemerintah Papua dan Forkopimda terkait penutupan penerbangan penumpang dan pelabuhan laut.

 “Karena adanya hal tersebut, maka pembongkaran logistik dialihkan ke Manokwari. Logistik berupa barang campuran termasuk bahan pokok sebanyak 31 kontainer itu diangkut menggunakan kapal barang dengan rencana pengapalan Sabtu 28 Maret 2020, tetapi kami tidak tahu tiba di Jayapura tanggal berapa,” ujar Harianto.

Harianto mengatakan, seluruh kapal penumpang Pelni yang masuk ke Jayapura juga membawa logistik. Sesuai jadwal sampai 6 April 2020, masih ada dua kapal yang akan masuk. “Dua kapal tersebut dibatalkan pelayarannya ke Jayapura, karena sudah ada surat keputusan tersebut, kami menghormati itu,” ucapnya. (FPKontr1)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *