JAYAPURA, FP.COM – Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua, Dokter Silvanus Sumule mengatakan, hasil rapid tes 12 Anak Buah Kapal (ABK) KM Dobonsolo diduga positif Covid-19.
“Tujuh ABK diperiksa menggunakan tes rapid pada Senin malam, sementara 5 ABK diperiksa Selasa pagi atau keesokan harinya. Namun kami belum bisa bilang itu positif Covid-19, karena itu baru pakai rapid test, masih ada hasil Swab yang harus ditunggu,” kata Sumule saat video conference zoom streaming, Selasa (21/4/2020) malam.
Sementara itu, Kepala PT Pelni Cabang Jayapura, Harianto Sembiring mengatakan, ABK KM Dobonsolo yang diduga terpapar Covid-19 dalam kondisi stabil dan masih melakukan isolasi mandiri di kapal.
“Mereka isolasi mandiri di atas kapal diawasi satu tenaga medis. Jadi kapal penumpang Pelni masing – masing punya ruang khusus untuk isolasi dilengkapi tenaga medis termasuk KM Dobonsolo,” kata Harianto melalui pesan Whatsapp, Selasa (21/4/2020).
Harianto menyebutkan, KM Dobonsolo hingga saat ini masih berlabuh di Pelabuhan Jayapura dan ia belum bisa memastikan kapan kembali berlayar keluar Papua.
“Kami masih menunggu hasil test swab ABK tersebut, informasi dari Jubir Covid-19 Papua, hasilnya keluar malam ini sekitar pukul 22.00 WIT. Kami juga sudah koordinasi dengan kantor pusat bahwa kapal belum bisa keluar dari Jayapura,” ucapnya.
Ia melanjutkan, kendati ABK diduga terpapar Covid-19, namun kondisi Nakhoda dan awak lainnya dalam keadaan sehat. Harianto pun memastikan KM Dobonsolo telah dibersihkan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelni.
Ia berharap, KM Dobonsolo bisa segera berlayar keluar Papua agar dapat kembali melayani masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, KM Dobonsolo tiba di Pelabuhan Jayapura pada Senin (20/4/2020) sekitar pukul 15.00 WIT mengangkut 30 kontainer logistik dengan rincian ayam beku 1 kontainer, telur ayam antarpulau (anpu) 9 kontainer, sembako dan barang lain 20 kontainer, bawang merah dan putih, kentang, dan bawang bombay sebanyak 299 koli.
Kendati menggunakan kapal penumpang, namun Harianto memastikan KM Dobonsolo hanya membawa logistik tidak membawa penumpang sejak akses keluar masuk orang di pelabuhan laut di Papua ditutup oleh Pemerintah Provinsi Papua untuk mencegah penyebaran Covid-19. (FPKontr1)