IAI Harap Perguruan Tinggi di Papua Buka Prodi Apoteker

Ketua IAI Pengurus Daerah Papua, apt.Edward Sihotang. (Foto : Syahriah)

JAYAPURA, FP.COM – Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) berharap perguruan tinggi di Papua membuka program studi (Prodi) Apoteker lantaran jumlah sumber daya manusia di bidang tersebut belum memadai.

Hal tersebut disampaikan Ketua IAI Pengurus Daerah Papua, apt. Edward Sihotang, M.Kes usai pembukaan Konferensi Daerah (Konferda) ke-V IAI PD Papua, di Kota Jayapura, Jumat (28/10/2022).

Read More
iklan

Edward mengungkapkan, jumlah apoteker di Papua saat ini mencapai 1.057 orang. Jumlah tersebut, kata dia, tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan seperti puskesmas maupun rumah sakit.

‘’Selama ini kita hanya mengharapkan suplai apoteker dari luar Papua, karena sekolahnya belum ada di sini, dalam hal ini Prodi Apoteker. Kita menunggu lulusan dari luar terbanyak dari Sulawesi,’’ kata Edrward.

Ia mengungkapkan, jika Papua telah memiliki sekolah profesi Apoteker, maka akan memiliki dorongan yang kuat untuk melayani daerah mereka, bahkan hingga di wilayah tersulit.

‘’Ini yang menjadi hambatan kami dalam mengembangkan sumber daya manusia, meski kita telah memiliki lebih dari 1.000 apoteker, namun idealnya lebih dari 1.500 orang yang dibutuhkan. Kendala ini bisa terjawab apabila ada Prodi Apoteker di Papua,’’ ucapnya.

Terlebih, kata dia, ada tiga daerah otonomi baru atau DOB di Papua yang membutuhkan sumber daya manusia seiring pembangunan fasilitas kesehatan yang baru seperti puskesmas dan rumah sakit.

‘’Jumlah apoteker yang lahir dan besar di Papua, kemudian bersekolah di luar dan kembali setelah lulus untuk mengabdi di daerahnya tidak sampai 50 persen dari jumlah 1.057 orang,’’ jelas Edward.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, upaya yang dilakukan pihaknya adalah melakukan advokasi melalui IAI pusat yang merupakan assessor atau tenaga profesional.

‘’Advokasi juga kita lakukan melalui pemerintah daerah lantaran pembiayaan pengembangan profesi apoteker harus didukung pemerintah,’’ kata Edward.

Ia pun optimis dapat mengatasi tantangan tersebut apabila semua pihak bisa membangun, termasuk apoteker dari luar Papua yang telah lulus strata dua, bisa menjadi bagian dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang tersebut ke depan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame menyampaikan bahwa pemerintah daerah mendukung penuh untuk penyediaan Prodi Apoteker di perguruan tinggi.

‘’Karena apoteker, dokter maupun perawat adalah mitra yang tidak dapat diabaikan. Untuk pengembangan Prodi Apoteker, kami mendukung penuh,’’ kata Robby. (FPKontr1)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *