KEEROM, FP.COM – Tak hanya oleh pemerintah daerah, inisiatif penyemprotan desinfektan sebagai usaha pencegahan Covid-19 juga dilaksanakan tim gabungan TNI-POLRI di Kabupaten Keerom, selama dua hari dari 31 April hingga 1 April 2020.
Kapolres Keerom AKBP Baktiar Joko Mujiono, S.IK, MM melepas tim penyemprotan di halaman Mapolres Keerom, yang dihadiri Kepala BPBD Keerom Farel Simamora, Wadanramil Arso Lettu Inf Jufri Al Rasyid, Kapuskesmas Arso Kota Yusnita Pabeno, dan Danpos Kout Yonif 300/R Sertu Yanto.
Lokasi yang disasar yaitu; RSUD Kwaingga, dan pemukiman, musholla, masjid dan pertokoan yang berada di sepanjang jalan Arso Swakarsa. Dilanjutkan di kompleks kantor Distrik Arso, Dinas LH, KUA Arso, Koramil Arso, Bank Papua Cabang Arso, dan pertokoan sepanjang jalan trans Papua, berakhir di Mapolsek Arso Kota.
“Memang saat ini kita di Keerom belum ada yang positif terjangkit, akan tetapi peran kita sangat penting untuk melaksanakan kegiatan hari ini paling tidak bisa mengurangi dan mencegah penyebaran virus tersebut,’’ kata Kapolres Keerom AKBP Baktiar Joko Mujiono lewat pesan pendeknya.
Aksi penyemprotan desinfektan secara swadaya juga dilakukan kelompok masyarakat (Pokmas) yang ada di Keerom, seperti kelompok Jaranan Rukun Budoyo Arso 9. Mereka melakukan penyemprotan dari rumah ke rumah di kampung Intaimelyan.
“Kegiatan yang kami lakukan merupakan inisiatif dari kami, semoga membantu pemerintah untuk mencegah Covid-19 masuk ke kampung kita dan kabupaten Keerom ini secara keseluruhan,’’ ujar Adi Putra, perwakilan Jaranan Rukun Budoyo.
Sebelumnya, GP Anshor melalui Banser-nya juga melakukan kegiatan serupa. Penyemprotan desinfektan dilakukan di rumah ibadah baik masjid maupun gereja yang ada di Distrik Arso, Arso Barat dan Skanto.
“Kami bersama Banser berusaha memberikan sumbangsih kepada negeri melalui kegiatan penyemprotan desinfektan ini, namun kami mohon maaf masih banyak permintaan dari masjid/musholla, gereja, pura dan lainnya yang belum bisa kami penuhi karena keterbatasan kami,’’ ujar sesepuh Banser Keerom, Ust. Nur Salim Ar-rozy.
Kelompok masyarakat yang menamakan diri Bersih Keerom, juga berpartisipasi dengan pembagian cairan desinfektan dan masker secara gratis.
Ahmad, tokoh Bersih Keerom, mengemukakan, pembagian cairan desinfektan dan masker dilakukan di sekitar di Arso Swakarsa. Jenis masker yang dibagikan adalah masker kain, berhubung surgicall mask langka, sulit didapatkan.
“Desinfektan yang kami bagikan sementara ini kepada masyarakat sekitar, selanjutnya kami targetkan untuk masyarakat di lokasi lain. Kami juga mengajarkan cara penggunaan masker kain ini, di mana maksimal digunakan 4 empat (4) jam, setelah itu harus dicuci dan diseterika,” jelasnya.
Ia berharap, masyarakat tetap berdiam di rumah, namun jika harus keluar untuk keperluan penting, masker ini dapat membantu. (Dadang)