JAYAPURA, FP.COM – Kompetisi sepak bola Indonesia bertajuk BRI Liga 1 2021/2022 bakal segera bergulir. Kompetisi kasta tertinggi di tanah air ini akan mengusung sistem turnamen berseri atau bubble to bubble tournament yang digelar di enam provinsi di Pulau Jawa. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi mengambil sistem ini dengan mempertimbangan situasi pandemi Covid-19.
Lantas, apa tanggapan Persipura yang untuk kesekian kalinya harus pergi jauh dari markasnya? Bukannya mengeluh, justru pelatih Persipura Jayapura Jacksen Tiago menyebut timnya cukup diuntungkan sistem bubble to bubble.
Apa pasal? Rupanya, Jacksen melihat timnya sudah kenyang pengalaman bermain tanpa dukungan supporter dan jauh dari Jayapura.
“Yang jelas kita tim Persipura punya sebuah kelebihan karena pada kompetisi sebelumnya tahun 2019 maupun awal 2020, kita bermain tanpa penonton, bermain di tempat netral. Sehingga apa yang sedang terjadi saat ini bukan hal yang baru buat kita,” kata Jacksen, Senin (23/8/2021).
Meskipun demikian, akibat jadwal kompetisi yang padat, mantan juru taktik Barito Putra ini mengkhawatirkan aspek psikologis para pemainnya selama mengarungi kompetisi nanti.
“Kita harus memperhatikan aspek psikologis pemain di masa kita bubble atau menjalankan kompetisi itu,” ujarnya.
Di lain hal, Jacksen mengaku cukup kesulitan memprediksi kekuatan calon lawannya. Sebabnya, perubahan besar-besaran materi pemain di masing klub yang terjadi di masa persiapan.
“Kita tahu kekuatan lawan cuma di atas kertas, jadwal akan padat, bermain di tempat netral, bermain tanpa penonton. Semua itu akan berdampak pada kekuatan masing-masing peserta. Sehingga kita sulit menebak kekuatannya,” tutupnya. (Ray)