JAYAPURA, FP.COM – Kabupaten Yahukimo dalam data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 memiliki angka prevalensi stunting 43.6 persen. Kenyataan tersebut menjadi tantangan bagi Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Keluarga Berencana (PKK) Kabupaten Yahukimo Ami Yikwa Yahuli yang baru saja dikukuhkan sebagai Duta Stunting dan Bunda Generasi Berencana (GenRe), Kamis (30/03/2022) di Sasana Krida Kantor Gubernur Papua, Jayapura.
“Saya sendiri belum tahu angka persisnya, tetapi dengan begini, saya diberi tanggung jawab yang besar dari BKKBN bersama beberapa organisasi wanita seperti GOW (Gabungan Organisasi Wanita) di daerah kami,” ujar Ami.
“Kami akan bekerja sama-sama untuk mencari angka dulu, melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) kita coba masuk dan melihat, apakah angka itu rill atau bagaimana. Kalau memang itu rill maka kita akan kerja ekstra untuk memaksimalkan pelayanan,” sambungnya.
Ia mengaku, isu keamanan merupakan hambatan utama pihaknya dalam melayani, terutama dalam menghidupkan Posyandu. Dilema, ibarat makan buah simalakama, jika Posyandu tidak berjalan, yang jadi korban adalah masyarakat setempat, terutama kesehatan ibu dan anak.
Seperti apa kondisi penyelenggaraan Posyandu di daerahnya? Ami bertutur, Posyandu masih berjalan walaupun tidak normal, apalagi di kampung-kampung, kadang hanya sebulan sekali.
“Kenyataan, di daerah kami, karena isu perang, isu demo, membuat pelayanan semuanya vakum tidak bisa berjalan baik, itu menambah turunnya derajat kesehatan kami di Yahukimo.”
“Kami harap, ke depan itu, orang-orang jangan pakai media untuk ekspose berita-berita yang membawa rasa takut bagi rakyat, terutama para pelayan kesehatan. Pelayan kesehatan ini manusia biasa, kalau dengar-dengar isu seperti itu akhirnya mereka putuskan tidak mau pergi pelayanan,” pintanya.
Sebagai seorang tenaga kesehatan, Ami paham benar situasi itu. “Saya juga seorang perawat, saya sudah biasa menghadapi itu, dan itu tantangan,” katanya.
Setelah resmi menyandang Duta Cegah Stunting dan Bunda GenRe, Ami akan segera membangun komunikasi lintas sektor dan organisasi sebelum turun ke kampung-kampung. Angka riil stunting di Yahukimo harus dikantonginya.
“Setelah itu kami buat program bersama-sama dengan beberapa organisasi untuk penanganan stunting.”
Dalam rangka itu, prioritas utamanya yakni menghidupkan kembali Posyandu. “Kami, PKK, akan coba masuk untuk hidupkan, minimal sebulan bisa jalan empat kali,” pungkas Ami optimis. (*)