JAYAPURA, FP.COM – Keputusan PSSI yang menghentikan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 terkait situasi force majeure yang telah ditetapkan sampai tanggal 29 Mei 2020 mendapat respon dari Arthur Cunha da Rocha.
Bek anyar Persipura Jayapura ini berharap, jika kemudian kompetisi Liga 1 2020 dibatalkan, PSSI selaku federasi tertinggi sepak bola di Indonesia dapat merencanakan kompetisi pengganti.
Ia beralasan, jika benar-benar dihentikan, akan banyak sekali kontrak pemain yang terpaksa diputuskan oleh pihak klub karena tidak ada kompetisi.
“Saya berharap ada kompetisi alternatif seperti Piala Presiden atau turnamen jangka pendek untuk mengisi waktu luang menjelang kompetisi musim depan,” sambungnya.
Sebelumnya, Arthur juga menyoroti keputusan PSSI tentang pemotongan gaji hingga 75 persen bagi pemain. Menurutnya, itu memberatkan pemain. Ia berpegang pada saran FIFA, induk organisasi sepakbola dunia, yang menyarankan pemotongan gaji 50 persen.
Sekalipun begitu, ia mengerti dan prihatin dengan situasi saat ini.
“Virus Corona ini memang berdampak bagi industri sepak bola, klub tidak ada pertandingan sehingga pemasukan tidak ada. Jadi saya tetap mengerti jika ada pemotongan gaji pemain,” jelasnya dalam wawancara di kanal YouTube Persipura belum lama ini.
Saat ini, Arthur Cunha tengah berada di kampung halamannya, Brasil, menyusul keputusan manajemen klub yang merumahkan sementara seluruh pemain dan ofisial tim akibat wabah Covid-19 sampai situasi kondusif. (Ray)
