KOBAKMA, FP.COM – Setelah menutup dua pintu masuk utama ke wilayahnya selama sebulan penuh ke depan, selanjutnya, Pemerintah Daerah Mamberamo Tengah memastikan kebutuhan pokok warganya tetap terpenuhi.
Bagi Sang Kepala Daerah, Ricky Ham Pagawak, menjamin kelangsungan hidup warganya merupakan bentuk tanggung jawab dan konsekuensi atas kebijakannya tersebut.
“Tidak bisa menutup akses keluar masuk, tanpa memberikan makan rakyat,” tegas pria yang akrab disapa RHP ini.
Sebagai realisasi dari komitmen tersebut, Pemerintah Kabupaten Mamteng menyalurkan 60 ton beras, 2.000 karton mie instan dan 300 karton minyak goreng kepada masyarakat di lima (5) distrik, masing-masing; Kobakma, Eragayam, Kelila, Ilugwa dan Megambilis.
Secara simbolis, pasokan bahan makanan ini diserahkan oleh Bupati RHP kepada 15 kepala kampung di distrik Kobakma, ibukota Mamberamo Tengah, hari ini, Selasa (7/4/2020)
“Hari ini, secara resmi kami pemerintah bersama TNI-Polri dan DPRD membagikan bahan makanan berupa beras, mi instan, dan minyak goreng untuk masyarakat di lima distrik di Kabupaten Mamberamo Tengah, dimulai dari Distrik Kobakma yang terdiri dari 15 kampung,” ujarnya.
Sebelumnya, penyaluran bahan pokok telah dimulai di empat (4) kampung di Distrik Megambilis. Tidak mudah mencapai wilayah satu ini, di mana biasanya dijangkau dengan pesawat berbadan kecil.
Menurut Bupati RHP, setelah ini, lokasi yang disasar selanjutnya berturut-turut Distrik Eragayam dan Ilugwa. Sementara, bahan makanan untuk masyarakat Distrik Kelila akan diberikan pada Kamis, 9 April 2020.
Perwakilan 15 kepala kampung di distrik Kobakma, Salmon Elabi, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang sudah memberikan bahan makanan untuk masyarakat selama masa karantina.
Salmon yang juga kepala kampung Kobakma ini mengatakan, bahan makanan ini akan diatur dengan baik agar dalam distribusinya semua kepala keluarga bisa menerimanya.
Usai menyerahkan bantuan, Bupati RHP kembali mengingatkan masyarakat agar tidak lagi keluar dari Mamberamo Tengah untuk kepentingan apapun.
Meskipun demikian, ia masih memberi kelonggaran bagi masuknya pasokan bahan makanan dan bahan bangunan ke wilayahnya.
”Untuk pedagang hanya diperbolehkan mengambil bahan sembako seminggu sekali, dan tidak diperkenankan menaikkan harga, jika ditemukan yang sengaja menaikkan harga, maka kios maupun toko yang bersangkutan akan langsung ditutup,” jelasnya.
Perhatian RHP menjaga wilayahnya dari ancaman wabah Corona terlihat semakin fokus belakangan ini. Ia mengakui hal tersebut. Bukan tanpa alasan, ia mendengar informasi, di beberapa kabupaten tetangga sudah terdapat orang dalam pengawasan (ODP) Covid-19.
“Rakyat kami sudah sedikit, kami tidak mau rakyat terpapar virus ini. Apalagi budaya masyarakat bebas dan hidup sehari-hari yang sangat terbuka, bukan tak mungkin virus ini masuk, maka langkah ekstrim seperti karantina ini harus kami tempuh, apapun risikonya,” pungkas RHP. JP/Humas Mamteng