WAMENA, FP.COM – Sebagai sebuah wadah yang baru terbentuk, organisasi Kaum Profesi Baptis Papua mulai melakukan diskusi-diskusi kecil untuk merancang perangkat pendukung organisasi seperti nama, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, stempel, logo organisasi, struktur kepengurusan, dan persiapan lainnya menuju rapat kerja pertama yang akan digelar bulan Februari mendatang.
Hal ini dikemukakan Ketua terpilih Kaum Profesi Baptis Papua, Aman Yikwa, Jumat (15/1/2021) di Gereja Duta Injil, Wamena. Katanya, walaupun belum dilantik dan kepengurusan resmi belum disusun, tetapi ia ingin menyampaikan kepada seluruh professional Baptis se-Tanah Papua bahwa organisasi yang sama-sama dibentuk ini bertujuan untuk mendukung pelayanan.
“Kaum professional bukan bagian dari PGBP, tetapi bagaimana kaum professional punya kewajiban untuk mendukung pelayanan, berkontribusi mendukung pelayanan ke depan. Kami mengajak semua kaum profesi, apapun yang akan disepakati bersama, itu merupakan keputusan bersama,” terang Aman.
Organisasi ini akan didoakan dalam ibadah gabungan Minggu (17/1/2021), dan bulan Februari akan melakukan rapat untuk menyusun program kerja. “Di dalamnya akan kita bahas hal-hal yang akan dilakukan oleh kaum professional Baptis Papua, kemudian namanya, stempelnya, logonya, akan kami bicarakan dalam rapat. Di dalamnya ada struktur yang akan kami lengkapi, baik di tingkat provinsi hingga di tingkat wilayah-wilayah baik wilayah Lapago, Meepago, Animha, Tabi, Saireri,” jelas Aman lebih lanjut.
Untuk sementara, katanya, yang sudah terpilih di wilayah Lapago karena mayoritas Baptis ada di wilayah ini. “Kita mulai dari Lanny Jaya, karena Lanny Jaya adalah satu satu kabupaten yang mayoritas Baptis. Pendukung terbanyak ada di Lanny Jaya dan dukungan pelayanan ini dimulai dari pemerintah Kabupaten Lanny Jaya,” katanya. Dukungan juga dari pemerintah Provinsi Papua, ada beberapa kabupaten di Tanah Papua.
Untuk itu ia berharap supaya semua kaum professional Baptis Papua mendukung karena wadah yang dibentuk ini mendukung dalam pelayanan, bukan kepentingan lain-lain. “Kami tegas bahwa ini bukan untuk kepentingan politik, kepentingan apapun, tetapi semata-mata mendukung kepentingan pelayanan,” tegasnya.
Dukungan kepada Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua (PGBP) ini, termasuk di dalamnya program penginjilan, departemen pemuda, departemen wanita. “Ini benar-benar kami dukung dalam daya, dana dan doa. Kami akan mendukung pelayanan lima tahun mendatang dan seterusnya, selama PGBP berdiri di Tanah Papua. Jadi mulai sekarang kami sudah diskusi-diskusi kecil, supaya kita membangun pemahaman bersama,” tukas Aman yang saat ini juga menjabat anggota Majelis Rakyat Papua, perwakilan wilayah Lapago. (Frida)