WAMENA, FP.COM – Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua (PGBP) telah berusia 54 tahun. Dalam perkembangan pelayanannya di Tanah Papua, tak terlepas dari dukungan kaum awam atau kaum profesi. Agar dukungan ini lebih terorganisir, Kamis (14/1/2021), sebuah wadah bernama Ikatan Kaum Profesi Baptis Papua terbentuk.
Befa Yigibalom, SE.M.Si, sebagai inisiator pertemuan Kaum Profesi Baptis Papua ini, menghimpun intelektual-intelektual kaum profesi di Gereja Baptis Duta Injil Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Pertemuan dengan tema “Kaum Profesi Baptis Siap Mendukung Kebangkitan Penginjilan Jilid II PGBP” dihadiri ratusan intelektual dari berbagai wilayah di Tanah Papua.
Di sela pertemuan, Befa mengemukakan, sebagai salah satu intelektual kaum profesi Baptis, ia merasa sudah waktunya terbentuk sebuah wadah di dalam Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua yang sudah 54 tahun berdiri.
“Pelayanan gereja itu tidak terlepas dari peran kaum awam atau kaum profesi. Dukungan kaum profesi sangat penting untuk pelayanan dalam tubuh PGBP sehingga pada momen ini semua kaum profesi di Papua, kita berkumpul dan kita menyatukan pikiran, pandangan, dan akhirnya kita membentuk sebuah wadah yang bernama Kaum Profesi Baptis Papua,” terangnya.
Befa berharap, wadah Kaum Profesi Baptis Papua ini akan melaksanakan tugas fungsinya sebagai pendukung dan memberi saran kepada BPP-PGBP, terutama pengurus dalam menjalankan roda organisasi.
Bentuk dukungan ini secara daya dan dana sehingga organisasi yang sudah berjalan selama 54 tahun ini dapat menjalankan giat-giat manajemen organisasi yang baik, terutama dalam kaderisasi hamba Tuhan, pelayanan penginjilan, pertumbuhan rohani jemaat. “Hal itu perlu dilakukan oleh pimpinan di tingkat sinode sampai ke bawah secara seragam,” katanya.
Pertemuan ratusan intelektual kaum profesi ini, memberikan warna tersendiri dalam pelayanan Baptis ke depan karena mendapat dukungan penuh. Menurut Befa, kaum profesi ada di dalam jemaat yang juga sebagai motor, tetapi lepas dari tanggungjawab pada jemaat masing-masing di seluruh Papua, kaum profesi juga melihat pelayanan yang besar secara bersama-sama.
“Misalnya menghadirkan lembaga-lembaga sosial, pelayanan sosial oleh gereja, seperti asrama, panti asuhan, klinik, rumah sakit, sekolah-sekolah gereja, itu perlu dilakukan oleh gereja dan didukung oleh kaum profesi,” ucap Befa.
Lagi Befa berharap pembentukan wadah ini akan bermanfaat bagi PGBP ke depan dalam lima tahun pelayanan dan seterusnya. Sebagai anak kandung gereja, wadah ini harus kuat sehingga dalam memberikan dukungannya terhadap pelayanan PGBP, benar-benar memberi dampak.
Ia juga mengingatkan bahwa kaum profesi yang merupakan kumpulan intelektual-intelektual ini, harus netral, tidak boleh menjadi pemecah belah dalam persekutuan.
Dalam pertemuan tersebut, telah terpilih Ketua Umum Ikatan Kaum Profesi Baptis yaitu Aman Yikwa, yang saat ini menjabat sebagai anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) dan Sekretaris Umum, Tery Wanena.
Ketua dan sekretaris terpilih bersama kaum profesi lainnya kemudian melanjutkan rapat untuk merumuskan hal-hal yang harus dikerjakan, dalam rangka mendukung pelayanan PGBP. Ketua dan Sekretaris beserta pengurus Ikatan Kaum Profesi Baptis Papua ini akan dilantik Minggu (17/1/2021) dalam ibadah gabungan di Gereja Baptis Duta Injil. (Frida)