Kawal Pembagian Dana Lanny Jaya MCS di Tiga Distrik, DPRD Terima Banyak Usulan

Ketua DPRD Lanny Jaya, Tanus Kogoya, S.Pd, turut menyerahkan bantuan dana Lanny Jaya Mandiri, Cerdas dan Sejahtera di Distrik Balingga, Rabu (10/6/2020).

JAYAPURA, FP.COM – DPRD Lanny Jaya melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) di Distrik Balingga, Balingga Barat dan Bruwa, Rabu (10/6/2020), sekaligus ikut mengawal pembagian bantuan dana program Lanny Jaya Mandiri, Cerdas dan Sejahtera (MCS) di tiga distrik itu.

Ketua DPRD Lanny Jaya, Tanus Kogoya, S.Pd, Kamis (11/6/2020) sore, menjelaskan, dalam kunjungan kerjanya itu, ia bersama Ketua Komisi C yang membidangi kesehatan dan pendidikan, Danius Wenda, SE.M.Si, Sekretaris Komisi C Yerum Murib, SIP, anggota komisi Germin Wenda, SE.M.Si.

Read More
iklan

Pada kesempatan yang sama, Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya melalui tim Pokja yang dipimpin Plt Sekda Lanny Jaya, Leteren Yigibalom, membagi dana program Lanny Jaya MCS, sebesar Rp 4 juta kepada tiap kepala keluarga (KK). Dana itu diberikan tunai dimana per KK menerima Rp 1 juta per bulan namun dibagikan pada bulan Juni  untuk 4 bulan sehingga masyarakat menerima Rp 4 juta.

Dari dana Rp 4 juta itu, Rp 3,9 juta diberikan kepada setiap KK penerima bantuan, sedangkan sisanya Rp 100.000 disisakan sebagai saldo di rekening masing-masing kepala keluarga.

“Sebagai wakil rakyat kami memberikan apresiasi atas program Bupati-Wakil Bupati Lanny Jaya yang sedang berjalan dan kami sangat mendukung,” ujar Tanus. Pembagian dana tiga distrik ini dipusatkan di satu distrik yakni Distrik Balingga.

Pada kesempatan pembagian dana itu, kata Tanus, DPRD menemukan fakta bahwa di Distrik Balingga Barat dan Bruwa terdapat KK yang tidak terdata oleh pemerintah sehingga tidak menerima manfaat program MCS.

“Karena itu kami minta kepada tim Pokja kemarin supaya didata sehingga mereka semua dapat menerima di tahap berikut, sama seperti masyarakat lainnya yang sudah menerima. Pemerintah Lanny Jaya membatasi per kampung 60 KK yang menerima dana program MCS, sementara di dua distrik Balingga Barat dan Bruwa ada beberapa kampung yang jumlah masyarakatnya lebih dari 60 KK,” terang Tanus.

Menurut Tanus, pemerintah seharusnya mendata sesuai jumlah KK yang ada di tiap kampung, bukan membatasi jumlah sehingga dampaknya ada KK yang tidak merasakan manfaat program MCS.

Ia juga mengatakan, sebelumnya, Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom sudah janji akan ke Balingga bersama ia selaku Ketua DPRD Lanny Jaya namun kemarin, Bupati tidak hadir saat pembagian dana sehingga masyarakat merasa kecewa.

“Masyarakat mengatakan bahwa selama kepemimpinan beliau dua periode, tidak pernah kunjungan ke tiga distrik ini sehingga masyarakat masih menanti kedatangan bupati. Mereka mau sampaikan usulan untuk pembangunan infrastruktur jembatan dan jalan, masalah pendidikan, kesehatan, dan masalah lainnya. Mereka mau sampaikan langsung dan dengar langsung penjelasan dari bupati,” ungkap Tanus kemudian.

Karena ia dan anggota DPRD lainnya hadir sekaligus kunjungan kerja, masyarakat mengusulkan beberapa program yaitu pembangunan infrastruktur jalan Balingga ke Balingga Barat dan pembangunan jembatan, termasuk pendidikan dengan memperhatikan gedung-gedung sekolah yang tidak layak digunakan, Puskesmas yang sudah tidak layak, agar dibangun fasilitas yang layak.

Pada kesempatan itu juga, mewakili intelektual pemuda di tiga distrik tersebut, ada usulan juga untuk penerimaan CPNS formasi 2019, agar memperhatikan anak-anak asal tiga distrik yang sudah mengikuti tes. Karena selama ini menurut mereka, sangat sedikit kuota ASN dari tiga distrik tersebut.

“Mereka minta perhatian khusus karena ASN dari tiga daerah ini masih kurang, padahal pengangguran banyak baik dari lulusan S1 maupun S2. Mereka sudah ikut tes, sehingga harapan mereka bisa diperhatikan menjadi ASN,” ucap Tanus. (Frida)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *