ARSO, FP.COM – Harapan masyarakat Towe melihat akselerasi pembangunan di daerahnya lebih cepat akan segera terwujud. Setidaknya itu yang termaktub dalam surat perjanjian kerja sama (SPKS) antara Pemerintah Daerah Keerom dan Komando Distrik Militer (Kodim) 1701/Jayapura yang telah ditandatangani pada Rabu (30/8/23).
Perjanjian yang ditandatangani di ruang rapat sekretaris daerah ini merupakan tindak lanjut dari memorandum of understanding (MoU) antara kedua belah pihak pada medio Juli 2023 lalu.
Dengan tagline Towe cerdas, Towe beriman, Towe sejahtera, Towe terang, dalam SPKS itu dirincikan fasilitas yang akan dikerjakan.
Dimulai dari pembangunan tiga (tiga) unit ruang kelas sekolah dasar (SD) di Towe Atas dan enam (6) unit ruang kelas sekolah dasar (SD) di Towe Hitam.
Ada juga pembangunan satu (1) unit rumah ibadah/gereja di Towe Hitam berikut pemasangan PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) yang terdiri atas 100 unit penerangan perumahan dan 30 unit penerangan jalan umum (pju). Pencanangan pembangunan fasilitas di atas direncanakan pada awal bulan depan oleh Bupati Keerom.
Wakil Bupati Keerom Wahfir Kosasih usai penandatanganan itu mengapresiasi Kodim 1701/Jayapura yang mendukung pemerintah daerah dalam melaksanakan percepatan pembangunan di daerah perbatasan itu.
“Atas nama Bapak Bupati, pemerintah daerah kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi untuk Pak Dandim dan jajaran.”
Menurut Wabup, kerja sama ini bukan pertama kali terjalin. Dan untuk tahun ini, pembangunan difokuskan pada wilayah yang minim sentuhan. Ia juga meyakini, pihak TNI mampu menjalankan misi ini, sekali pun tak sedikit tantangan dan hambatan yang harus dilalui.
“Mudah-mudahan, dari kerja sama ini, masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya sekaligus bentuk dedikasi kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat,” tambah Wabup Kosasih.
Komandan Kodim 1701/Jayapura Hendry Widodo di tempat yang sama menjelaskan, kegiatan Karya Bhakti TNI 2023 yang dimaksudkan dalam SPKS tersebut untuk menunjang percepatan pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Sekali lagi bahwa program ini benar-benar bermanfaat untuk masyarakat, baik dari segi sarana prasarana (perumahan), tempat ibadah dan pendidikan. Kita tahu bersama bahwa daerah itu daerah yang sangat minim (sentuhan) dibandingkan daerah lain atau distrik lain yang ada di Keerom dan jarang dikunjungi oleh pemerintah daerah.”
“Melalui program ini, kita akan intens ke sana sehingga apa-apa yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terkait dengan kebutuhan dasar pelan-pelan kita bisa penuhi dan bisa selesaikan sesuai dengan harapan dari pemerintah daerah,” tutup Hendry. (*)