JAYAPURA, FP.COM – Kinerja Grup Astra Papua di semester I tahun 2021 membaik meski pandemi Covid-19 masih terjadi hingga saat ini.
“Bersyukur, di tengah pembatasan aktivitas masyarakat yang berimbas pada ketidakstabilan perekonomian, namun kinerja Grup Astra Papua secara bisnis terus membaik dibanding tahun sebelumnya,” kata Lesly Allen Siahaya selaku Koordinator Wilayah Grup Astra Papua, Sabtu (21/8/2021).
Dia berharap, ke depan semakin membaik sehingga Grup Astra Papua tetap berkontribusi memerangi Covid-19.
“Dari Astra pusat sangat konsen dalam hal memerangi virus corona. Bahkan telah 8 kali memberikan bantuan oksigen. Ada program luar biasa dari Astra, yakni Semangat Saling Bantu, seluruh insan Astra dapat memposting konten dalam bentuk apasaja di media sosial masing-masing,” jelas Lesly.
“Kalau di Instagram hastag @Satuindonesia, dan di facebook #semangatsalingbantu. Satu postingan insan Astra akan dikonversi ke paket bantuan. Ini berlangsung 1-30 Agustus 2021. Per tanggal 17 Agustus lalu sudah 30 ribu paket bantuan yang didistribusikan Astra dalam program tersebut,” sambungnya.
Lesly yang juga Kepala Astra Daihatsu Cabang Jayapura mengatakan, khusus otomotif, kebijakan diskon 100 persen untuk Pajak Penjualan Atas Barang Mewah atau PPnBM oleh pemerintah mendorong pertumbuhan penjualan mobil Daihatsu.
“Adanya insentif pajak dari pemerintah memberikan dampak positif terhadap penjualan kendaraan roda empat. Kami mencatat selama semester satu tahun ini tumbuh kurang lebih 20 persen dibanding tahun lalu,” kata Lesly.
Retail Manager Astra Motor Papua, Is Beniqno Putra Begawan mengatakan, penjualan sepeda motor Honda selama semester satu tahun 2021 tumbuh 26-28 persen dibandingkan tahun lalu.
“Salah satu faktor penyebab penjualan sepeda motor Honda tumbuh signifikan karena uang beredar di masyarakat cukup meningkat seiring berlangsungnya Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua pada Oktober mendatang,” kata Beniqno.
Sementara itu, Kepala FIFGroup Cabang Jayapura, Folda Daniel Manurung mengatakan, tahun ini FIFGroup melakukan perbaikan sehingga tidak lagi memberikan relaksasi atau pelonggaran kepada nasabah.
“Tahun 2020, nilai relaksasi yang diberikan khusus untuk debitur sepeda motor lebih dari Rp20 milyar. Tahun ini fokus pada recovery atau perbaikan, karena kami melihat nasabah atau debitur sudah mulai membaik ekonominya,” kata Folda. (FPKontr1)