Kuatir Sumber Air Tercemar, Dua Kelompok Warga Kembali Memalang TPU Buper

Aspirasi warga yang ditulis di kertas karton sebagai penolakan penggunaan TPU Buper sebagai lokasi pemakaman jenazah pasien Covid-19

JAYAPURA, FP.COM – Pemalangan kembali terjadi di sekitar Taman Pemakaman Umum (TPA) Muslim Bumi Perkemahan (Buper), Waena, yang dilakukan oleh warga kampung Buton RT 2/RW 14 dan warga Aimaleouw RT 1/ RW 14 Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Sabtu (11/4/2020).

Patius Yikwa, perwakilan warga Aimaleouw mengungkapkan dalih di balik pemalangan itu. Katanya, jalur air bersih yang dikonsumsi warga sehari-hari jalurnya melewati TPU. Mereka kuatir, air tersebut tercemar virus.

Menurutnya, pemerintah belum memberikan jaminan jika air itu tetap layak dikonsumsi.

Read More
iklan

“Ini mata air hanya satu, khususnya dari gunung (kali Buper) yang dialirkan ke TPU dan terbagi ke bawah hingga ke perumahan warga, khususnya kami warga Aimaleouw. Kami minta Pemerintah Kota Jayapura berikan penjelasan kepada kami, agar kami tahu air itu layak untuk dikonsumsi warga,” katanya.

Suasana pertemuan Kadistrik Heram Bobby Awi dengan perwakilan warga

Kepala Distrik Heram, Bobby J.E. Awi menjelaskan, masyarakat yang melakukan pemalangan kali kedua ini adalah warga yang berbeda, sebelumnya warga Buper, kali ini warga Aimaleouw dan kampung Buton yang lokasinya cukup jauh, sekitar tiga (3) kilometer dari TPU Muslim Buper. 

“Alasannya sama, tentang air bersih,” tuturnya.

Padahal, menurut Bobby, pada Kamis pekan lalu, telah dilakukannya pertemuan dan sosialisasi oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jayapura bahwa air tidak akan tercemar oleh virus akibat pemakaman pasien Covid-19.

“Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Lingkungan Hidup telah melakukan riset, dan hasil riset itu membuktikan bahwa air itu layak untuk dikomsumsi sebagai air bersih,” kata Bobby.

Menurutnya, pemerintah tidak mungkin mengijinkan masyarakatnya untuk mengonsumsi air yang tercemar di wilayah tersebut. Terlepas dari itu, Bobby memahami kekuatiran warganya yang awam.

“Setelah tadi kami berikan pemahaman, mereka bisa terima dan berjanji tidak akan kembali melakukan pemalangan-pemalangan lagi, mereka hanya butuh penjelasan, menjawab kekuatiran,” jelasnya.

Foto bersama usai pertemuan

Dari warga sendiri cukup menerima penjelasan Kadistrik Bobby, meskipun tetap meminta bertemu dengan Walikota Jayapura untuk mendengar penjelasan lebih detail. Mereka juga bersedia membuka palang ke arah TPU.

Kadistrik Bobby berjanji akan memfasilitasi pertemuan warga dengan dinas terkait, termasuk menghadirkan pihak Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Papua.

Sekadar diketahui, sejak digunakannya TPU Buper untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19, telah dua kali warga masyarakat melakukan aksi protes. Sebelumnya oleh warga Buper pada ahad lalu.

TPU yang berlokasi di kawasan Bumi Perkemahan, Waena, itu merupakan satu dari tiga TPU milik Pemerintah Kota Jayapura. Dua lainnya yakni TPU Muslim Abepantai dan TPU Kristen di Tanah Hitam.( Dadang)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *