JAYAPURA, FP.COM – Di masa pandemi virus Corona, Pemerintah Pusat melelui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan bantuan berupa kuota internet demi mendukung proses belajar dari rumah. Di Papua, ada sekitar 157 ribu pengguna yang memanfaatkan bantuan itu, terdiri dari siswa, mahasiswa, guru dan dosen. Sayangnya, angka ini jauh dari target pengguna yang seharusnya di kisaran 600 ribu orang. Jika dipersentasekan, setara dengan 25 persen.
Fakta ini lebih miris sebab sebaran pengguna hanya mencapai 34 dari wilayah Provinsi Papua. Tentu saja wilayah-wilayah itu hanya perkotaan dan ibu kota kabupaten.
“Yang dapat hanya wilayah yang terjangkau jaringan,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua Christian Sohilait.
Sohilait menyimpulkan bantuan tersebut belum efektif, apalagi jika tidak benar digunakan sesuai peruntukannya.
“Kami sedang lakukan pendataan ulang, apakah penerima bantuan benar-benar digunakan untuk pembelajaran di masa Covid-19,” ujarnya.
Sedangkan untuk wilayah yang tidak terjangkau jaringan, Sohilait mengaku, pihaknya sedang merancang pembelajaran sistem offline.
“Kita harus dapat membantu siswa dan guru kita yang tidak dapat jaringan internet. Mereka juga punya hak yang sama,” tandas Sohilait. FPKontr3