JAYAPURA, FP-COM – Rasanya tak berlebihan bila tahun 2005 dinobatkan sebagai tahun kebangkitan Persipura Jayapura. Geliat itu ditandai dengan rengkuhan gelar juara liga perdana.
Satu setengah dekade kemudian, sejak 2005 itu, Persipura menorehkan statistik mencengangkan, membukukan 152 kemenangan, 41 hasil imbang dan hanya menderita 14 kekalahan di partai kandangnya. Laga kandang ini dihitung, termasuk ketika Mutiara Hitam harus pindah markas, di luar Jayapura.
Lalu, bagaimana dengan partai tandang? Dari 208 partai, Mutiara Hitam merebut 73 kemenangan, 68 hasil seri, dan 67 kali nirpoin.
Catatan fantastis ditorehkan Boaz Solossa dan kawan-kawan pada gelaran Indonesia Super League (ISL) 2010/2011. Musim itu, anak asuh Jacksen F Tiago nyaris menyapu bersih semua laga away. Persipura hanya kalah sekali di Kanjuruhan, markas Arema Malang. Kemenangan 1-0 anak-anak Singo Edan, kala itu, sekaligus mematahkan rekor 37 partai tak terkalahkan milik Persipura Jayapura di Liga Indonesia.
Statistik di atas tak lantas mengesahkan Persipura sebagai jagoan tandang, namun, rekor klub pengoleksi empat gelar Liga Indonesia ini juga tak bisa dicap buruk. Bahkan, kemenangan kerab dihasilkan dari skor-skor mencolok.
Berikut ini, Fokus Papua merangkum lima (5) kemenangan besar Mutiara Hitam di kandang lawannya.
Arema Malang 0-5 Persipura
Berbekal hasil positif saat menahan imbang Persib Bandung serta menekuk Persela Lamongan 1-3 di awal paruh kedua gelaran ISL musim 2008/2009, Persipura melanjutkan tur Jawa-nya, menantang Arema Malang, pekan ke-21.
Bermain di depan ribuan pasang mata Aremania, Persipura tampil menggila. Trio Boaz, Beto, dan Jeremiah tak terbendung barisan pertahanan Arema. Sepasang brace dari Ernest Jeremiah (11′, 61′) dan Beto Goncalves (36′, 71′) dipungkasi gol Boaz Solossa pada menit 80’. Kali ini, Singo Edan tunduk di kandang sendiri.
Pelita Bandung Raya 0-5 Persipura
Melawat ke Bandung pada pekan ke-2, Persipura hanya berbekal hasil seri 1-1 di Padang, kala menghadapi Semen Padang di laga pembuka ISL musim 2010/21. Siapa sangka, di Stadion Singa Perbangsa, Persipura justru trengginas dan mencukur Pelita Bandung Raya lima gol tanpa balas.
Pesta di markas lawan itu dibuka oleh Boaz Solossa, menit 30’. Delapan menit kemudian, sepakan keras legiun asing asal Liberia, Zah Rahan, dari luar kontak penalti merobek gawang Pelita. Gol perdana Zah Rahan berseragam merah hitam.
Lepas turun minum, Persipura terus menambah mimpi buruk anak asuh Misha Radovic dengan tambahan tiga (3) gol lewat Hamkah Hamzah (50′), Boaz Solossa (70′), dan Lukas Mandowen, menit 88’.
PSPS Pekanbaru 1-5 Persipura
Di Stadion Mandala, pekan ke-12 ISL musim 2012/2013, Persipura sukses mencukur PSPS Pekanbaru dengan gelontoran lima gol tanpa balas.
Hendak mengulang sukses, penuh keyakinan, Persipura bertandang markas Laskar Asyra Bertuah pada pekan ke-22. Apalagi, ketika itu, Ian Kabes dan kawan-kawan sedang menguasai puncak klasemen. Sementara, di lain pihak, anak-anak Pekanbaru justru sedang terpuruk di jurang klasemen.
Benar saja, Stadion Kuantan Singingi kemudian jadi saksi keperkasaan sang tamu.
Patrich Wanggai memecah kebuntuan di menit 43’. Berselang dua menit, bek asal Brasil Otavio Dutra membobol gawang Fance Hariyanto.
Tapi, itu baru awal derita tuan rumah. Di babak kedua, empat gol kembali dicetak Persipura melalui Lim Joon-Sik (63′), Boaz Solossa (67′). Patrich Wanggai kemudian mencetak gol keduanya pada menit 75′.
Kekalahan semakin menenggelamkan tim besutan Mundari Karya itu, sebelum akhirnya benar-benar tereleminasi dari liga utama di akhir musim.
Mitra Kukar 0-5 Persipura
Mungkin, Mohammed Sissoko tak pernah bermimpi seburuk ini. Sissoko, marquee player yang eksLiverpool dan Juventus itu menjadi bagian Mitra Kukar kala mengusung misi balas dendam kepada Persipura di pekan ke- 29 Liga 1 2017 di Stadion Aji Imbut, Tenggarong. Klub berjuluk Naga Mekes bermaksud membalas sakit hatinya kala dihujani setengah lusin gol di Mandala pada pertemuan pertama.
Apa daya, misi itu hancur berantakan. Dua gol dari Addison Alves menit 19’ dan Prisca Wosiwor (35’) menggerogoti mental Bayu Pradana dan kawan-kawan.
Di babak kedua, Sissoko yang memimpin lini tengah Kukar tak mampu membangitkan semangat timnya. Alhasil, anak asuh Yudi Suryata harus pasrah diamuk anak-anak Persipura.
Addison Alves menggandakan golnya di menit 46’. Kemenangan anak asuh Wanderley Junior ditegaskan oleh sepasang gol Osvaldo Haay di menit 73’ dan 90’.
Barito Putera 0-4 Persipura
Mengawali tujuh pertandingan di awal Liga 1 2019 tanpa sekali pun meraih kemenangan memaksa Luciano Leandro, pelatih Persipura kala itu, mundur dari jabatannya.
Kondisi ini membuat manajemen pusing tujuh keliling mencari pengganti juru taktik asal negeri samba itu.
Tapi, kalau sudah jodoh, tidak ke mana-mana. Manajemen kemudian mendekati Jacksen Tiago, pelatih legendaris Mutiara Hitam yang di saat bersamaan mundur dari Barito Putra. Ironisnya, senasib dengan Luciano, kompatriotnya, JFT juga merasa gagal mengangkat performa Barito. Namun, hal tersebut tak menghalangi manajemen Persipura merekrutnya kembali. Gayung bersambut, JFT kembali ke “rumah”.
Keputusan tepat. Dalam debut di edisi keduanya menukangi Mutiara Hitam, JFT langsung menghadirkan kemenangan perdana musim itu. Tim bertabur bintang Madura United dipermak 1-0 di Stadion Mandala.
Magis Jacksen benar-benar ampuh. Dengan racikan strateginya, dalam 10 partai berturut-turut, Andre Ribeiro dan kawan-kawan merebut tujuh kemenangan, dua hasil seri dan sekali kekalahan dari Bhayangkara FC. Hasil tersebut mengatrol Persipura ke papan tengah.
Salah satu kemenangan fenomenal diperoleh di pekan ke-16 saat lawatan ke Stadion Demang Lehman, Martapura. Laga emosional bagi Jacksen, menghadapi para mantan anak didiknya yang membela panji Barito Putera.
Di samping performanya yang sedang on fire, Persipura beruntung, Barito harus bermain tanpa tiga pilar utamanya, Evan Dimas, Rizky Pora, dan Rafael Silva. Alhasil, Aditya Harlan yang bertugas di bawah mistar Barito harus babak belur menghadapi lini serang Persipura.
Keran gol Persipura mengalir berawal dari tendangan bola mati yang dieksekusi Mamadou Samassa, menit 36’. Memanfaatkan umpan dari sepakan bebas Ian Louis Kabes, Ribeiro menjebol gawang dengan tandukan di menit 60’. Lima menit kemudian, Titus Bonai ikut mencatatkan namanya di papan skor.
Ian Kabes tampil ciamik, melengkapi assistnya dengan sebuah gol di menit 68’. Skor 0-4 bertahan hingga wasit Faulur Rosy meniup peluit panjang. (Ray)