ARSO, FP.COM – Pemerintah Kabupaten Keerom telah melunasi pinjaman ke Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua sebesar Rp 200 Miliar terhitung per 17 Juli 2023. Penandatanganan dokumen pelunasan utang digelar di Kantor Bupati, Senin (17/7) dan dihadiri oleh kedua belah pihak. Kepala BPD Cabang Arso Indra Jekidipu menjelaskan, pinjaman sejak 2018 itu dipergunakan untuk keperluan infrastruktur.
“Pemda Keerom tahun 2018 melakukan pinjaman ke Bank Papua untuk keperluan infrastruktur pembangunan di Kabupaten Keerom. Sudah berjalan 5 tahun, awal Juli, minggu lalu, kredit tersebut sebesar 200 miliar telah dilunasi oleh Bapak Bupati,” ujar Indra.
Atas komitmen dan konsistensi Pemda Keerom tersebut, pihak Bank Papua menyampaiakn apresiasinya, sekaligus menyatakan kesiapannya untuk kembali bekerja sama di masa yang akan datang.
“Kami juga tetap berkomitmen untuk membantu pemerintah daerah saat ini untuk kebutuhan modal bagi pembangunan ke depannya. Kami siap menyukseskan program pembangunan dari Bapak Bupati,” sebut Indra.
Di tempat yang sama, Bupati Keerom Piter Gusbager mengatakan, sejak dirinya dan wakil bupati dilantik per Maret 2021, pihaknya diperhadapkan dengan refocusing hampir Rp175 miliar yang mengakibatkan APBD mengalami defisit di angka 200 miliar. Belum lagi pinjaman dari Bank Papua sejak 2018 senilai 200 miliar itu harus dilunasi yakni sebesar Rp150 miliar.
“Saya masuk sebagai bupati definitif di tahun 2021, masih tersisa 150 miliar dan itu saya cicil. Saya selesaikan di tengah pandemi Covid-19 dengan defisit anggaran yang begitu besar, hampir 175 miliar, ditambah dengan beban 150 miliar utang Bank Papua.”
“Tapi kita konsisten, pembangunan jalan, di satu pihak kita defisit anggaran, Covid, pemulihan ekonomi dan lain-lain satu pihak kita harus selesaikan pinjaman yang sangat besar,” beber Gusbager.
Komitmen untuk melunasi pinjaman tersebut bukan tanpa risiko. Kata Gusbager, sejumlah program kemudian tidak berjalan optimal.
“Itu sebab mengapa banyak program yang menjadi harapan masyarakat kita harus menahan diri, karena saya harus menyelesaikan utang ini sampai lunas. Dan saya punya komitmen dan doa yang kuat untuk selesaikan utang ini di Bank Papua,” akunya.
Meskipun begitu, di sisi lain, pelunasan pinjaman tersebut juga menjadi motivasi baru bagi pemerintahannya untuk terus melakukan terobosan, utamanya dukungan infrastruktur dasar di wilayahnya.
“Perlahan-lahan, saya mulai aspal jalan di seluruh Keerom. Perlahan-lahan, kita mulai benahi rumah sakit. Perlahan-lahan, kita mulai benahi sekolah-sekolah. Kita benahi sistem Aparatur Sipil Negara di Kabupaten Keerom. Kita benahi sektor pertanian, sektor ekonomi produktif yang lain. Kami punya komitmen dan konsistensi untuk mewujudkan visi kita.”
“Terima kasih banyak kepada Bank Papua, pimpinan dari kantor pusat sampai Bank Papua Cabang Arso. Kita terus dukung Bank Papua menjadi bank yang terus berkontribusi bagi kemajuan Tanah Papua, utamanya kita di daerah Keerom,” tutup Gusbager. (*)