JAYAPURA, FP.COM – Di tengah persiapan seluruh kontestan Liga 1 2020 memasuki lanjutan kompetisi, kubu Persipura dilanda polemik setelah ujung tombak Sylvano Comvalius meminta mundur karena alasan keluarga. Mundurnya Comvalius kemudian disusul rekannya sesama pemain pinjaman dari Arema Malang, Arthur da Cunha.
Sulitnya regulasi proses izin masuk ke Indonesia yang dilalui kedua pemain ini ditenggarai menjadi biang kerok dari masalah baru yang saat ini dihadapi oleh Persipura.
Semalam, Asisten Manajer Persipura Ridwan Bento Madubun membenarkan hengkangnya Arthur. Menurut Bento, kondisi masa pandemi virus corona saat ini sangat berpengaruh terhadap semua situasi, salah satunya sepak bola.
Padahal, manajemen sudah mengurus semua dokumen-dokumen yang dibutuhkan agar kedua pemainnya itu bisa kembali ke Indonesia dan bergabung bersama penggawa Persipura lain yang saat ini sedang menjalani pemusatan latihan di Kota Batu, Jawa Timur.
“Pihak klub sudah menyiapkan semua dokumen perizinan termasuk visa dan yang lainnya, tetapi pada akhirnya memang sulit bagi mereka kembali ke Indonesia,” ungkap Bento, Jumat (11/09).
Kepergian keduanya sangat disayangkan, mengingat Comvalius dan Cunha baru saja bergabung bersama Persipura di awal Liga 1 tahun 2020 ini.
“Kita belum lama bekerja sama, tetapi keduanya telah kami anggap sebagai bagian dari keluarga besar Persipura. Kami sampaikan terima kasih atas waktu yang singkat ini,” tambahnya.
Comvalius dan Cunha sama-sama baru menjalani dua laga. Pertama saat menjamu PSIS Semarang dan kedua sekaligus yang terakhir ketika Persipura dipaksa menyerah oleh Pusamania Borneo.
Sejatinya, kehadiran Comvalius dan Cunha di Persipura menghadirkan ekspektasi tinggi bagi Persipura Mania. Gelar pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Liga Indonesia yang disandang Comvalius saat membela Bali United, membuat dirinya dinilai sebagai pemain yang tepat untuk mendampingi Boaz Solossa di lini depan. Sementara itu ketangguhan Arthur Cunha dalam mengawal lini belakang Persipura, tentu saja sangat dibutuhkan oleh Jacksen Tiago untuk meredam keganasan serangan klub lawan.
Kini, Jacksen Tiago harus memutar otak untuk menutupi celah yang ditinggalkan kedua pemain asing itu. Coach JFT punya waktu kurang dari tiga minggu untuk membereskannya. (Ray)