JAYAPURA, FP.COM – Pengguna Telkom Indihome di wilayah Jayapura dan sekitarnya mengeluh jaringan internet tidak dapat diakses sejak tanggal 25 Agustus 2020.
Nurjannah, salah satu pengguna Indihome yang tinggal di kawasan Entrop, Distrik Jayapura Selatan mengeluh lantaran jaringan Indihome tak dapat diakses.
“Gangguan sudah hampir dua pekan, kami juga sudah buat aduan ke nomor layanan pelanggan, dan sudah menerima pesan berisi pemberitahuan akan normal kembali tanggal 28 Agustus 2020,” tutur Nurjannah.
Menurutnya, dalam kondisi pandemi Covid-19, akses internet sangat dibutuhkan lantaran kegiatan belajar dilakukan dari rumah.
Ia pun mengungkapkan bahwa sejak jaringan Indihome tidak normal, proses belajar yang dilakukan dari rumah cukup terganggu karena hanya menggunakan paket data biasa dari telepon seluler dengan kemampuan membeli kuota terbatas.
Pelanggan lainnya yang tinggal di kawasan Abepura, Rasyidah dan Baharuddin mengungkapkan hal yang sama. Menurut keduanya, jaringan Indihome tidak normal Jumat pekan lalu, tetapi sehari kemudian kembali normal.
Sebagai informasi, untuk wilayah Entrop, jaringan Indihome normal kembali pada Kamis (3/9/2020) malam.
Terkait keluhan pelanggan, General Manager Telkom Witel Papua, Sugeng Widodo menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pelanggan dengan kejadian tersebut.
Menurut Sugeng, kurang lebih 700 pelanggan Indihome se Papua terdampak gangguan tersebut. Tak hanya di Jayapura, sejumlah pelanggan di Timika juga mengalami hal yang sama. Gangguan massal terjadi sejak pekan terakhir Agustus lalu.
“Beberapa jaringan terganggu akibat perubahan cuaca yang terjadi pekan terakhir Agustus lalu, hujan badai, banyak pohon tumbang menimpa kabel kita menyebabkan gangguan massal,” jelas Sugeng, Jumat (4/9/2020).
Sugeng mengatakan, gangguan di wilayah Hamadi dan Entrop, Distrik Jayapura Selatan disebabkan kabel feeder (kabel optik yang diterminasi di optical distribution cabinet/ODC dan optical distribution frame/ODF) terganggu, kemudian ada beberapa kabel distribusi dan saluran penanggal juga terganggu.
“Jadi tehnisi kita menyelesaikan terlebih dulu kabel feeder karena kapasitasnya mencakup banyak pelanggan, setelah selesai, perbaikan dilanjutkan ke kabel distribusi dan saluran penanggal yang membutuhkan waktu untuk recovery,” terang Sugeng.
Telkom Witel Papua memiliki 80 tenaga tehnisi dengan pembagian tugas satu tim terdiri dari 2 orang tehnisi dengan target perbaikan jaringan 4 pelanggan per hari.
Sugeng menyebut per bulan pihaknya menerima120 aduan, namun pekan terakhir bulan Agustus lalu meningkat.
Sugeng menyampaikan bahwa aduan pelanggan dapat melalui media sosial akun instagram Telkom Papua, call center 147, juga melalui aplikasi my Indihome, dan datang ke plaza Telkom terdekat.
Ia juga mengingatkan bahwa seluruh perbaikan jaringan Indihome jika terjadi gangguan tidak dikenakan biaya apapun kepada pelanggan. “Pelanggan sudah membayar bulanan itu termasuk biaya perbaikan jika terjadi gangguan,” kata Sugeng.
Terkait kompensasi, Sugeng mengatakan Telkom memberi kompensasi kepada pelanggan berupa potongan pembayaran tagihan bulanan sesuai dengan lamanya gangguan.
“Ada kompensasi bagi pelanggan yang jaringan internetnya terganggu, tapi terganggu bukan akibat faktor kesengajaan,” tandasnya. (FPKontr1)