JAYAPURA, FP.COM-Sepanjang sejarah, Persipura Jayapura tak punya banyak nama penyerang asing dengan kualitas mentereng. Yang paling diingat seperti Alberto Goncalves, Ernest Jeremiah. Sementara, nama lain semisal Bokay Eddie Foday, Marcel Sacramento, Edward Wilson Junior, Hilton Moreira, bahkan Cristian Carassco, nyaris tak meninggalkan kesan.
Yang terakhir, Mamadou Samassa yang notabene eksOlympique Marseille, klub elit Liga Prancis, gagal memenuhi harapan, sekalipun cukup gemilang di pekan-pekan terakhir musim lalu.
Sebagai seorang mantan penyerang, pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Thiago tentu tahu betul kualitas penyerang seperti apa yang dicarinya. Bukti sahihnya, di tangannya, duet Alberto Goncalves dan Ernest Jeremiah tampil menggila semasa berseragam merah hitam. Pelatih Brasil ini juga berhasil memaksimalkan kemampuan Cristian Carassco untuk merebut titel gelar Liga Indonesia tahun 2004 bersama Persebaya Surabaya.
Ketika mulai membangun timnya musim ini, fans Mutiara Hitam dibuat penasaran, siapa yang akan direkrut Jacksen menemani Boaz Solossa di lini depan.
Teka-teki itu terjawab saat Ketua Umum Persipura Benhur Tomi Mano merilis nama-nama pemain yang akan memperkuat tim kebanggaan masyarakat Papua musim ini. Satu nama yang cukup mengejutkan muncul adalah Sylvano Comvalius.
Siapa yang tak kenal Comvalius? Catatan mengerikan 37 gol dari 34 pertandingan saat membela Serdadu Tridatu, Bali United di Liga 1 tahun 2017 membuat namanya melambung di kancah persepakbolaan Indonesia.
Sayangnya, begitu hengkang dari Bali United, kapasitas Comvalius sebagai predator mematikan sempat diragukan. Malang melintang di berbagai klub, naluri mencetak golnya seakan raib ditelan bumi.
Comvalius yang mencoba peruntungan di Suphanburi FC, Liga Thailand dan Kuala Lumpur FA di Malaysia kehilangan taji. Bahkan di Suphanburi, ia hanya bermain tujuh kali. Tak ada sebiji gol pun yang lahir dari kaki maupun kepala pemain berpaspor Belanda ini. Setali tiga uang, di Kuala Lumpur FA, ia hanya tampil lima kali dengan catatan satu gol.
Musim lalu, ia kembali ke Indonesia, berseragam Arema Malang. Penampilannya tidak terlalu buruk, dengan lesakan lima gol dari 27 laga. Rupanya, hal tersebut jauh dari ekspektasi manajemen Arema untuk ukuran seorang striker. Alhasil, ia tak masuk dalam rencana tim asal Jawa Timur itu, musim ini. Ia pun berlabuh ke Jayapura, berstatus pemain pinjaman bersama kompatriotnya, Arthur Cunha.
Dalam dua laga yang dilakoninya bersama Persipura di Liga 1, Comvalius belum juga menunjukkan taringnya. Ia bahkan harus menepi saat melawat ke Surabaya karena cedera yang dialami, sehari sebelum pertandingan. Padahal, menurut Jacksen, dalam sesi latihan, Comvalius menunjukan rasa percaya diri dan kemampuan mencetak gol yang luar biasa.
Sebagai allenatore, Jacksen tentu paham betul dengan kondisi yang dialami salah satu anak asuhnya. Baginya, faktor adaptasi adalah kunci untuk kembali membuka keran gol Comvalius yang sudah cukup lama tersumbat.
“Tentu butuh waktu untuk mengembalikan ketajamannya, tapi saya rasa dia pemain yang profesional dan segera mungkin akan membuktikan kualitasnya,” tutur Jacksen.
Nah, semestinya, jeda kompetisi Liga 1 saat ini merupakan waktu yang tepat bagi Comvalius untuk memperbaiki penampilan dan mengembalikan naluri mencetak golnya, jika tak ingin terdepak dari skuat ini. Ayo, Sylvano. (Ray)