JAYAPURA, FP.COM – Semasa aktif bermain sepak bola, Eduard Ivakdalam dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik di Indonesia. Perannya di lini tengah Persipura nyaris tak tergantikan dari musim ke musim. Dialah otak serangan di balik setiap serangan Mutiara Hitam berujung dua gelar juara liga.
Tak heran, pria yang kini membesut tim sepak bola PON Papua menganggap mantan posnya itu begitu vital, sebagaimana lazimnya teori sepak bola modern. Tentang lini tengah itu, katanya, semestinya dihuni seorang pengatur irama permainan. Ini yang belum dilihatnya dalam materi skuat Persipura yang sedang dibangun Jacksen Tiago. Namun, ia juga yakin, Jacksen sangat tahu itu.
Tak hanya Persipura, rupa-rupanya, masalah serupa ternyata sedang digeluti oleh dirinya sendiri. Ia mengaku, sampai sekarang, sangat sulit menemukan seorang playmaker untuk tim sepak bola PON Papua. Ia mendambakan seorang gelandang kreatif yang mampu mengatur ritme sekaligus menyuplai bola untuk para penyerang.
“Kita punya area kerja ini kan ada tiga, belakang, tengah, dan depan. Area depan dan belakang sudah cukup bagus, sekarang kita tinggal pikir untuk mencari seorang playmaker yang bisa menyuplai bola ke depan,” kata Edu, Rabu (24/3/2021).
“Mau sebagus apapun striker yang kita miliki, tapi kalau tidak ada pemain yang menyuplai bola ke depan, maka itu cukup menyulitkan para striker,” sambungnya.
Untuk mengatasi hal ini, Kaka Edu, sapaannya, sudah melakukan eksperimen. Ia mencoba dua gelandang yang dimilikinya di posisi itu di laga uji coba, mau pun saat latihan. Hasilnya mengecewakan.
Kaka Edu pun pasrah. Katanya ia akan berupaya memaksimalkan peran dari setiap pemainnya mengingat waktu persiapan yang kian pendek.
“Kita harus berpikir dan kembali berharap untuk mencari cara mendapatkan satu atau dua pemain sebagai seorang playmaker. Tapi kalau tidak bisa juga, kita akan manfaatkan pemain yang ada saat ini saja,” tambahnya.
Mantan bintang Persipura lainnya, Chris Leo Yarangga, juga memiliki pendapat sama. Chris yang mengarsiteki pasukan Papua di PON XIX Jawa Barat 2016 lalu berharap, kekurangan ini bisa segera diatasi.
“Saya lihat, para gelandang tim PON Papua saat ini tidak memiliki kemampuan untuk melakukan shooting dari luar kotak penalti,” ungkap Chris.
Selain itu, Chris juga berharap agar tim PON Papua bisa menjalani tryout atau uji coba di luar daerah Papua guna melihat perkembangan dari para pemain selama menjalani pemusatan latihan.
Demi mencapai performa maksimal, ia menyarankan, Ricky Cawor dan kawan-kawan lebih banyak melakukan uji coba dengan tim yang kualitasnya setara.
“Harapan saya, mereka bisa dapat kesempatan untuk uji coba di luar daerah, seperti kami dulu waktu PON XIX 2016. Karena ini sangat penting sekali untuk melihat perkembangan kemampuan pemain,” tutupnya. (Ray)