JAYAPURA, FP.COM – RSUD Abepura berencana memaksimalkan laboratorium miliknya untuk pemeriksaan sampel swab Covid-19.
“Untuk pengambilan hasil tes swab/usap dengan metode TCM (Test Cepat Molekuler), awalnya, kami ambil sampel dari sini, lalu kami kirim ke litbangkes dan ke labkesda,” kata Darwin Rumbiak, Kabid Penunjang Medik RSUD Abepura, Kamis (10/12/20).
Persoalannya, Litbangkes dan Labkesda melayani pemeriksaan sampel swab dari hampir seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Papua, sehingga hasilnya diketahui paling cepat satu minggu, bahkan hingga dua minggu.
“Ini jelas menghabat bagi teman-teman klinisi yang hendak melakukan diagnosa,” kata Darwin.
Menyiasati hal ini, dengan memanfaatkan Radiologi RSUD Abepura yang sudah memiliki alat pemeriksanya, pihaknya kemudian membeli bahan dasar berupa catridge TCM.
“Hal ini kami lakukan, pertama adalah untuk pasien-pasien yang dengan kasus gawat darurat yang betul-betul membutuhkan perawatan utama sehingga teman-teman dokter ini atau klinisi bisa melakukan diagnosa untuk pengobatan selanjutnya. Kedua, kami punya teman-teman tenaga kesehatan di RSUD Abepura baik tim medis maupun nonmedis yang terpapar harus menunggu sehingga harus menunggu, bahkan ada yang dirawat lebih dari sebulan. Nah, dengan TCM, dapat membantu dalam diagnosa awal,” jelasnya
Untuk operasionalnya, Darwin mengaku, pihaknya masih harus menunggu surat izin dan Kementerian Kesehatan.
“Kami sudah bersurat ke Kemenkes, kalau sudah dapat izin, kami bisa melakukan pemeriksaan sendiri.”
Bidang penunjang yang dikomandai Darwin meliputi instalasi farmasi, instalasi radiologi, laboratorium, sterilisator atau CSSD, IPSRS, instalasi kamar mayat, sanitasi, air bersih, dan kelistrikan.
“Di dalam rumah sakit, dua hal yang menjadi dasar yaitu air dengan listrik. Kami harus memastikan kedua hal itu tersedia, baik di masa pandemi maupun setelah dibuka untuk umum.”
Menurutnya air dan listrik tidak boleh bermasalah demi menopang kinerja dokter dan perawat, serta unit lainnya. (*)