JAYAPURA, FP.COM – Monsinyur (Mgr) Yanuarius Theofilus Matopai You resmi menjadi Uskup Jayapura. Ia menggantikan Mgr Leo Laba Ladjar, OFM yang telah bertugas selama 25 tahun.
Keterpilihan Pastor Yan You, panggilan akrabnya, telah diumumkan Tahta Suci Vatikan pada 29 Oktober 2022 yang dibacakan Uskup Emeritus Leo Laba Ladjar OFM di Gereja Katedral Jayapura.
Pentahbisannya kemudian dilaksanakan oleh Duta besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo dalam perayaan ekaristi di Paroki Kristus Raja Katedral Jayapura, Kamis (2/2/23).
Ibadah pentahbisan Uskup Jayapura dihelat pada pukul 09.00 WIT. Diperkirakan ada 10 ribu umat dan undangan yang menghadiri momen bersejarah dalam Gereja Katolik Papua ini. Ya, Yan You adalah orang asli Papua pertama yang menjadi uskup, khususnya dalam 128 tahun sejarah Gereja Katolik Papua.
Turut hadir dalam ibadah itu, Kardinal Mgr Ignatius Suharyo dan 33 uskup dari seluruh Indonesia.
Tahbisan diawali dengan pengurapan minyak krisma (annointhing with Chirsm oil), disusul penyerahan kitab Injil (The book of the Gospel), pemasangan cincin kepada uskup baru, pemasangan mitra (mahkota) dan dipungkasi dengan pemberian tongkat kepada Uskup Yan You yang diserahkan Mgr Piero Pioppo. Tongkat itu sebagai lambang Keuskupan Jayapura.
“Saudara Uskup Yanuarius yang terkasih, tempatilah Katedral Keuskupan Jayapura ini dan gembalakanlah umat tercinta ini. Semoga Tuhan senantiasa menyertai engkau,” pesan Pioppo.
Mewakili Pemerintah Provinsi Papua, Staf Ahli Gubernur Donatus Mote, dalam sambutannya, mengapresiasi terpilihnya Yanuarius You sebagai Uskup Jayapura dan mengharapkan terjalinnya komunikasi antar seluruh Keuskupan di Tanah Papua.
“Yang mulia Bapa Uskup Jayapura pasti sudah cukup lama mencermati hal ini dan kami sangat yakin bahwa beliau akan bersikap bijak dalam menyikapi perkembangan ini karena luasnya wilayah Keuskupan Jayapura dengan segala kompleksitasnya. Doa dan pendampingan dari Yang Mulia Uskup Jayapura akan sangat berarti bagi perkembangan Tanah Papua di masa mendatang,” kata Donatus.
“Kami Pemerintah Provinsi Papua juga sangat mengharapkan doa dan berkat dari Yang Mulia Uskup-Uskup yang hadir pada misa suci hari ini agar dapat selalu sabar dan meneladani dalam pelayanan di Tanah Papua. Proficiat dan sukses kepada yang mulia Monsinyur Yanuarius Theofilus Matopai You yang hari ini ditahbiskan sebagai Uskup Jayapura,” sambungnya.
Sambutan lain juga datang dari Menteri Agama Republik Indonesia yang diwakili oleh plt Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI Albertus Adiyarto Sumardjono. Albert mengatakan, komando tegak lurus dalam suksesi kepemimpinan di Gereja Katolik menunjukan solidaritas dan kekuatannya untuk bersatu menumbuhkan semangat kerukunan dan toleransi .
“Rukun dan toleransi adalah soal kemanusiaan di mana kita harus menghormati dan menghargai orang lain untuk melaksanakan agama sendiri. Sebagai contoh, segala sikap yang menjurus kepada intoleransi harus dikikis dan digantikan dengan sikap toleran serta menghargai perbedaan.”
Albert melanjutkan, komitmen untuk hidup rukun dan toleran membutuhkan kebesaran hati dan kedewasaan dalam melaksanakan agama masing-masing. Tuhan menghendaki adanya perbedaan karenanya jangan menyamakan yang berbeda dan membeda-bedakan yang sama.
“Perbedaan itulah yang membuat kita tetap kokoh sebagai bangsa. Hari ini sukacita bagi segenap umat katolik di Papua, karena telah diutus seorang putra asli Papua sebagai uskup untuk memimpin dan melayani umat Keuskupan Jayapura. Saya berharap kepemimpinan Bapak Uskup Yanuarius You sungguh dapat membawa perubahan melalui pemahaman atas aspirasi umat sehingga mampu memberikan solusi dan pelayanan terbaik demi semakin mewujudkan rasa cinta kepada NKRI dan meningkatkan partisipasi dalam membangun bangsa yang besar ini. Kita yakin dan percaya bahwa Tuhan yang maha pengasih dan penyayang akan menyertai seluruh karya dan pelayanan Bapak Uskup dalam menggembalakan umatnya dan menganugerahi umat dengan kedamaian serta harapan sukacita pentahbisan ini kiranya dapat mengukuhkan persahabatan sejati di antara kita,” tutupnya.
Sementara itu, Duta Besar Vatikan Mgr. Piero Pioppo menyampaikan penghargaan atas nama Paus Fransiskus atas pengabdian Monsinyur Leo Laba Ladjar OFM yang telah berjasa bagi Keuskupan Jayapura hampir 30 tahun lamanya serta mengharapkan pelayanan Uskup Jayapura yang baru dapat berjalan dengan baik dalam rahmat Tuhan.
“Saya berharap agar ia melaksanakan pelayanan barunya dengan baik, saya menasehati anda semua untuk mencintainya seperti seorang bapa untuk mendengarkan suaranya, untuk menaatinya dan bekerja sama dengannya untuk membuat gereja lokal ini dan bagian dari Indonesia kita yang tercinta ini semakin berkembang menjadi Tanah Damai yang sejati yang diberkati Allah.”
“kami mendoakanmu sehingga Tuhan yang telah memilihmu dari rakyat Papua sebagai Uskup Keuskupan Jayapura memenuhi dirimu dengan rahmatNya dan episkopalmu keluar dalam damai dan perbuatan baik dan berkat melimpah,” ucapnya.
*
Monsinyur (Mgr) Yanuarius Theofilus Matopai You dilahirkan di Uwebutu, Paniai, 1 Januari 1961 dari pasangan Lukas You dan Rosalina Tatogo. Ia merupakan anak ke- 2 dari sembilan bersaudara.
Ia pertama mendapat tahbisan diakon di Paroki St.Fransiskus Asisi Epouto 9 September 1990. Kemudian Tahbisan Imamat di Paroki Kristus Sahabat Kita Nabire 16 Juni 1991 dan Tahbisan Episkopal di Paroki Kristus Raja Katedral Jayapura 2 Februari 2023. Ia mendasarkan misi pelayanannya pada motto Ego Vobiscum Sum (Aku Menyertai Kamu) yang dikutip dari Injil Matius 28:20b).
Dengan memilih moto itu, ia meyakini Tuhan selalu menyertai dan melindunginya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai gembala umat.
”Saya selalu yakin sejak ditahbiskan sebagai pastor hingga kini menjadi Uskup Jayapura adalah penyelenggaraan ilahi dari Tuhan. Baginya, ditunjuk Paus Fransiskus sebagai Uskup Jayapura adalah bukti nyata cinta Tuhan yang begitu besar kepadanya.
Sebagai uskup baru, ia mengungkapkan misi pertamanya yaitu menjaga persatuan di antara para pastor dalam umat Katolik di seluruh wilayah Keuskupan Jayapura yang meliputi empat wilayah dekenat, yaitu Pegunungan Papua di Wamena, Jayapura yang mencakup hingga Sarmi, Keerom, serta Pegunungan Bintang.
“Membangun persekutuan dalam Keuskupan Jayapura, membangun umat yang beraneka ragam, saya orang Papua tapi uskup bukan hanya untuk orang Papua, saya adalah uskup dari gereja katolik yang menghadirkan gereja universal di gereja lokal. Jangan ragukan uskup OAP sehingga akan membelokan gereja katolik, tidak ada cerita seperti itu,” tegasnya.
Kedua, bersinergi dengan umat beragama lain, pemerintah, lembaga sosial, serta aparat TNI dan Polri.
“Saya sebagai uskup baru meneruskan melanjutkan apa yang sudah dimulai oleh uskup Leo sebagai uskup emeritus karena beliau sudah meletakkan fondasi yang sangat kuat untuk keuskupan ini ,”
Ia juga berkomitmen meneruskan pembangunan Gereja Katedral Jayapura yang masih 25 persen.
Ia menambahkan, gereja juga akan tetap menyuarakan perdamaian di Tanah Papua dengan mengikuti teladan Yesus Kristus yang memperjuangkan kerajaan Allah yang penuh damai.
“Gereja akan mengingatkan segala pihak untuk menghentikan kekerasan,” pungkasnya. (*)