JAYAPURA, FP.COM-Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Distrik Jayapura Utara dilaksanakan pada Rabu 26 Februari 2020 bertempat di aula kantor distrik tersebut. Kegiatan dibuka oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kota Jayapura Eveerth Meraudje, mewakili Walikota Jayapura.
Hadir dalam pembukaan, Danramil Jayapura Utara, Kapolsek Jayapura Utara, anggota DPRD Kota Jayapura daerah pemilihan Jayapura Utara, tim Asistensi BAPPEDA Kota Jayapura, perwakilan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Jayapura, delegasi 7 keluruhan pada Distrik Jayapura Utara, kepala-kepala Puskesmas, kepala-kepala sekolah se-Jayapura Utara, perwakilan tokoh perempuan, tokoh masyarakat, tokoh agama, karang taruna dan OKP.
Kegiatan Musrenbang ini dilaksanakan sebagai forum musyawarah tahunan para pemangku kepentingan (stakeholder) tingkat distrik untuk mendapatkan masukan kegiatan prioritas sebagai dasar penyusunan rencana kerja distrik dan OPD pada tahun 2021 mendatang.
Dalam sambutannya, mewakili Walikota Jayapura, Eveert Meraudje mengajak semua komponen untuk melihat hal-hal prioritas untuk bisa dianggarkan.
”Dana kelurahan sudah ada Rp1,6 miliar sehingga yang tidak terakomodir di kelurahan itu yang dibahas di tingkat distrik, seperti jalan penghubung antar kelurahan bahkan jalan masuk ke sekolah atau puskesmas. Intinya, yang tidak ada di kelurahan itulah yang dibahas dalam tingkat distrik,” sebut Meraudje.
Meraudje juga berharap, adanya partisipasi aktif masyarakat untuk terlibat dalam Musrenbang ini. “Itu yang penting dan terutama,” ujarnya.
Sementara, Kepala Distrik Jayapura Utara Adam S Rumbiak mengungkapkan, Musrenbang ini dilaksanakan secara berjenjang, dari kelurahan/kampung lalu ke distrik hingga di pemerintah kota. “Pada tingkat distrik ada program-program yang kita laksanakan dan ada yang diusulkan, dibahas, lalu dirasionalkan untuk diteruskan pada tingkat OPD,” ungkapnya.
Pada Musrenbang kali ini terdapat 91 program yang diusulkan dengan total dana Rp3.731.570.000. Adapun program yang ditindaklanjuti ke tingkat OPD sebanyak 356 dengan total dana Rp60.190.000.000. Total keseluruhan program sebanyak 447 kegiatan dengan dana Rp63. 921.570.000.
“Kegiatan yang diusulkan cukup besar sementara kemampuan dana kita terbatas, hanya 1 miliar rupiah per distrik, sehingga akan dirasionalkan oleh tim asistensi; menetapkan program prioritas yang bisa diakomodir dari dana pemberdayaan distrik,” jelas Adam Rumbiak. (Merrit)