ARSO, FP.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua dan Papua Barat menyelenggarakan peringatan Hari Indonesia Menabung (HIM) tahun 2023. Peringatan HIM kali ini yang sejatinya jatuh pada 20 Agustus ini dihelat di Arso, ibukota Kabupaten Keerom, tepatnya di aula SMKN 1, Selasa (29/08/2023).
Dengan tagline “bangun generasi Indonesia menabung”, kegiatan ini melibatkan 100 siswa dari enam sekolah menengah atas, sederajat, di Kabupaten Keerom.
Mewakili Bupati Keerom, Wakil Bupati Wahfir Kosasih yang membuka kegiatan mengapresiasi OJK Papua dan Papua Barat yang memilih daerahnya sebagai pusat perayaan puncak Hari Indonesia Menabung. Apalagi, kehadiran OJK di Keerom dalam event ini menjadi yang pertama kalinya di daerah berjuluk negeri tapal batas itu.
Lebih lanjut, pemerintah daerah, mengharapkan kegiatan kolaborasi ini nantinya dapat mendorong budaya menabung, khususnya pada generasi muda termasuk meningkatkan inklusi keuangan dan perencanaan masa depan sekaligus bisa memperkuat pendanaan pembangunan, utamanya meningkatkan kesadaraan masyarakat.
”Kegiatan Kejar Prestasi dan Bangun Generasi Kita (Kreasi Bangkit) dalam rangka Hari Indonesia Menabung tahun 2023 diharapkan bisa saling sharing dan berkolaborasi untuk menambah pengetahuan terkait edukasi keuangan kepada siswa-siswi SMA/SMK (sederajat) se-Kabupaten Keerom, dan juga sebagai upaya menanamkan budaya menabung sejak dini serta meningkatkan awareness masyarakat,” tambah Wabup Kosasih.
Kepala Sub Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Mochammad Akbar, kepada awak Fokus Papua mengatakan, kegiatan ini sebagai salah satu tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020, di mana pemerintah telah menargetkan indeks inklusi keuangan nasional pada tahun 2024 sebesar 90 persen. Saat ini, Papua sendiri masih di bawah rata-rata nasional.
“Makanya kita penggalangan yang namanya inklusi keuangan dari sisi menabungnya,” kata Akbar.
Pihak OJK, menurut Akbar, menginginkan para siswa di Keerom dapat memiliki semangat untuk menabung serta merencanakan dan mengelola keuangan dengan baik.
“Ini tuh, bagaimana kita mengedukasi pelajar untuk belajar menabung, mengelola keuangan sejak dini, bagaimana supaya uangnya itu nggak habis aja tapi dia punya buku tabungan yang bisa dipakai untuk transaksi menabung.”
Masih dijelaskan Akbar, pengetahuan mengenai literasi keuangan dianggap jadi hal yang cukup bermanfaat untuk dipelajari sedari dini. Pasalnya, hal tersebut dinilai untuk meningkatkan kemampuan dalam menabung dan berinvestasi saja, tapi juga memberikan manfaat dalam mengelola dan menggunakan uang secara bijak.
“Kita pengen ajari anak muda, apa itu keuangan dengan cara literasi keuangannya. Jadi kita ingin menyeimbangkan antara angka literasi sama inklusi keuangannya. Kalau literasi ke pemahamannya, inklusi itu penggunaanya.”
“Kondisinya, di Indonesia, penggunanya lebih tinggi ketimbang tingkat pemahamannya. Sehingga kita pengen seimbang nih, supaya nggak ada gap antara literasi dan inklusi keuangan,” tukasnya.
Fero Miokbun dari SMA Negeri 4 Keerom mengaku baru saja mengenal OJK dan merasa bangga dapat terpilih dari sekolahnya untuk mengetahui pentingnya menabung dan perencanaan keuangan yang baik bagi masa depan.
“Saya sudah punya tabungan di bank, cuma saya belum bisa mengelolanya, makanya lewat kegiatan ini sangat bermanfaat sekali.”
“Ternyata, kita harus bisa kelola uang yang kita punya sebisa mungkin, seperti materi tadi, kita harus bisa sisihkan mana yang kita bisa pakai, mana yang harus ditabung,” ujar Fero.
Sementara, Siti Nurhalifah asal SMKN 1 Keerom mengaku, dari kegiatan ini dia belajar jika menabung selayaknya dijadikan budaya, bahkan sebuah kewajiban.
Dan, sebagai bentuk sinergi aksi dalam mendukung pencapaian target inklusi keuangan, dalam momentum HIM 2023 di Keerom OJK bersama Bank Papua cabang Keerom berkolaborasi melakukan pembukaan rekening Simpel Bank Papua untuk 100 siswa dengan modal awal Rp. 100.000. (*)