SANGGARIA, FP.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keerom dan Bank Indonesia Perwakilan Papua, serta petani di kampung Sanggaria, Arso Barat, menggelar panen jagung, Jumat (15/9). Jagung yang dipanen ini merupakan wujud nyata dari program bantuan sosial Bank Indonesia berupa bibit jagung komposit kepada para petani di kampung tersebut.
Kepala Kampung Sanggaria, Pujiono, dalam laporannya menyebut, bantuan jagung komposit Bank Indonesia ini sebagai upaya menjaga kelangkaan bibit jagung dan juga harga yang semakin mahal di Keerom.
“Oleh sebab itu, lewat Koperasi Agro Lestari bekerja sama dengan BI dan Kemenkop UKM, sehingga dimunculkan bibit label putih jagung komposit sehingga bisa menjawab kebutuhan bibit jagung.”
Menurutnya, keunggulan jagung jenis ini adalah bisa ditanam ulang, kurang lebih empat sampai lima kali.
Analis senior dari Bank Indonesia Provinsi Papua, Dandung Tri, mengatakan, dalam melaksankan tugasnya, pihaknya menjalankan kebijakan moneter dengan tujuan utama untuk mencapai stabilitas nilai Rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, serta turut menjaga stabilitas sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sebagaimana tercantum dalam pasal 7 UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan penguatan sektor keuangan. Di mana yang dimaksud dengan stabilitas nilai Rupiah adalah kestabilan harga barang dan jasa serta nilai tukar Rupiah.
“Untuk menjaga suplai pangan dan stabilitas harga, Bank Indonesia memiliki program yang dikenal PSBI (program sosial bank Indonesia-red).
Kami cukup bangga, apa yang kami kerjakan bisa bermanfaat bagi masyarakat.”
“Kalau dulu Bank Indonenesia lebih banyak berpikir bagaimana harga pangan itu bisa stabil, kalau mahal bisa ditekan, sekarang Bank Indonesia punya kewajiban lain untuk ikut serta dalam pertumbuhan ekonomi. Jadi, mungkin ke depan akan ada banyak kerja sama seperti ini. Kita berharap semua ini untuk perekonomian yang semakin baik dan tentunya bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Dandung.
Wakil Bupati Keerom Wahfir Kosasih dalam sambutannya mengapresiasi peran Bank Indonesia Provinsi Papua dalam mendukung sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian di Kabupaten Keerom.
“Salah satu yang dibuktikan kehadirannya adalah Bank Indonesia. Selama ini kita tahu betul bahwa Kabupaten Keerom, dari sisi pertanian, satu di antaranya yang paling menyulitkan adalah bibit, terutama jagung. Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada BI yang selama ini terus dan terus peduli dengan masalah yang berkaitan dengan persoalan pertanian kita,” ujar Wabup Kosasih.
Kosasih juga memuji keseriusan BI Papua lantaran program sosial bibit jagung ini bukanlah yang pertama bagi petani di Keerom, tetapi untuk kedua kalinya.
“Yang pertama di Arso 2 dan ke dua di Kampung Sanggaria. Diharapkan, dengan adanya panen ini setidaknya akan membantu para petani dari sisi bibit yang dibutuhkan. Dan ini bisa ditanam sampai empat kali,”
Dia mengakui, hasil panen dari sisi kuantitas masih jauh dari yang diharapan, namun dari sisi kebutuhan petani, sangat membantu dan dirasakan.
“Mudah-mudahan, keberadaan ini akan sangat membantu kita semuanya,” pungkas Wabub. (*)