TIOM, FP.COM – Di tengah terjangan pandemic Covid-19, Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya di bawah kepemimpinan Bupati Befa Yigibalom, SE, M.Si dan Wakil Bupati Yemis Kogoya, S.IP telah mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi pada hari-hari mendatang dengan program yang dikenal dengan Lanny Jaya MCS, atau Lanny Jaya Mandiri, Cerdas dan Sehat.
Khusus untuk program Lanny Jaya Mandiri adalah bantuan sosial ekonomi atau kegiatan padat karya, Rp 1 juta per kepala keluarga yang langsung masuk ke rekening kepala keluarga untuk perbaikan ekonomi, termasuk perbaikan gizi dan usaha produktif lainnya. Program yang telah diluncurkan sejak tahun 2018 ini juga memberikan syarat mutlak bagi masyarakat agar membuka kebun atau mengerjakan kebun guna ketahanan pangan.
Artinya bahwa bantuan satu juta per kk itu juga sebagai modal untuk kerja kebun, bukan sebaliknya setelah kerja kebun baru diberikan Rp 1 juta per KK. Dana sejuta rupiah yang masuk rekening pun hanya diperbolehkan mengambil 700 ribu sedangkan 300 ribu di-save untuk program Lanny Jaya Sehat dan program Lanny Jaya Cerdas.
Dengan demikian, dana masing-masing kepala keluarga tidak habis sekaligus tetapi masih tersimpan pada rekening. Untuk itu, jika beberapa waktu lalu sampai berita ini diturunkan setiap kepala keluarga di Kabupaten Lanny Jaya menerima Rp 4 juta, itu merupakan akumulasi dari dana yang ter-save di rekening mereka untuk tahun 2019 yang belum terbayarkan.
Sedangkan untuk tahun 2020, hak tiap kepala keluarga menerima Rp 1 juta. Dampak program itu, perkebunan rakyat tetap berjalan sebagaimana mestinya yaitu panen dua kali setahun guna ketahanan pangan masyarakat. Untuk kebun yang telah dikerjakan sejak bulan Januari 2020 lalu, saatnya dipanen.
Seperti yang terjadi pada Distrik Awina, Kabupaten Lanny Jaya, Senin (1/6/2020), masyarakat setempat mengundang Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom dan Ketua DPRD Lanny Jaya Tanus Kogoya, S.Pd, Sekda Leteren Yigibalom dan pejabat lainnya hadir dan bersama masyarakat melakukan panen hasil kebun seperti ubi dan sayur-mayur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Pada kesempatan panen ubi itu, Bupati Befa menyerahkan bantuan Rp 4 juta per KK dan bantuan sembako bagi masyarakat. Sembako ini juga sedang dibagikan di 39 distrik se-Kabupaten Lanny Jaya. Befa berharap dana ini digunakan dengan baik sesuai dengan program yang telah direncanakan.
“Sebentar lagi masyarakat akan menerima Rp 1 juta per kk untuk tahun 2020, setelah administrasi disiapkan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung. Diperkirakan dalam bulan ini dan beberapa bulan ke depan semua distrik di Kabupaten Lanny Jaya akan panen hasil kebun secara berurut sesuai waktu tanam,” kata Befa.
Dalam arahannya, Befa mengatakan bahwa program Lanny Jaya Mandiri, seorang kepala keluarga mendapatkan Rp 1 juta per bulan, persyaratannya adalah enam bulan semester satu harus ada kebun baru, kemudian pengerjaan kebun pada semester kedua.
Befa mengapresiasi kinerja kepala distrik, semua aparatur distrik, kampung dan masyarakat Distrik Awina. Menurut Befa, distrik ini nomor satu dalam pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan.
“Di sini ada apel pagi Senin sampai Kamis, masyarakatnya juga dengar-dengaran. Pada sepanjang jalan kiri kanan sekitar Distrik Awina menuju Tiom terlihat perkebunan rakyat. Hasil panen hari ini luar biasa,” katanya.
Befa melanjutkan, jika masyarakat Awina dan masyarakat Lanny Jaya umumnya dengar-dengaran, tidak akan terjadi kelaparan di negeri ini, sekali pun kelaparan melanda dunia. Lanny Jaya tetap aman. “Kelaparan itu hanya dapat terjadi di pusat-pusat kota karena tidak ada areal perkebunan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Lanny Jaya Tanus Kogoya, S.Pd memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom dengan Program Lanny Jaya Mandiri Cerdas dan Sehat di mana pemerintah kabupaten mendistribusikan bama atau sembako dan uang sejumlah Rp 1 juta per KK per bulan bagi masyarakat.
“Program ini menjadi perhatian DPRD sesuai tupoksi dan akan tetap mengawal dalam pendataan sehingga jika ada masyarakat yang belum terakomodir akan diperbaiki dalam pendataan sehingga semua masyarakat dapat terlayani,” ujar Tanus.
Ia mengharapkan dengan adanya bantuan pemerintah lewat program ini harus dimanfaatkan dengan baik dan tidak selalu mengharapkan bantuan dari pemerintah. “Harus mandiri dengan berkebun karena filosofi kehidupan orang Lanny itu hidup dengan berkebun,” ucapnya. (Frida/Sembor Humas LJ)