JAYAPURA, FP.COM – Keputusan Presiden Joko Widodo menunda perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) Ke-XX Papua ke tahun 2021 ibarat angin segar buat panitia penyelenggara. Mendapat waktu kerja lebih panjang benar-benar dimanfaatkan oleh Panitia Besar (PB) PON Provinsi Papua. Langkah awal, panitia langsung melakukan evaluasi terhadap segala bentuk persiapan, terutama venue pertandingan.
Ketua Harian PB PON Papua Yunus Wonda mengatakan, pihaknya memanfaatkan waktu luang setahun ini untuk menggeber semua pengerjaan venue pertandingan yang belum rampung, terutama yang progresnya masih nol persen.
“Venue yang masih nol persen itu sifatnya bangunan non-permanen, jadi prosesnya tidak membutuhkan waktu yang lama dibanding pengerjaan venue seperti gedung olahraga (GOR),” papar Yunus Wonda kepada awak media seusai penandatanganan notekesepahaman antara PB PON Papua bersama TNI-Polri di Jayapura, Senin kemarin (11/5/2020).
Ia memastikan, semua masalah terkait proses pekerjaan itu akan selesai di tahun 2020 ini, sehingga memasuki tahun 2021, panitia hanya fokus kepada perawatan sarana pertandingan.
“Kami berharap, di tahun 2020 ini semua persiapan baik akomodasi dan venue pertandingan telah selesai. Jadi di tahun depan panitia akan lebih konsentrasi kepada pelaksanaan pertandingan saja,” sambungnya.
Wonda juga memastikan, anggaran yang dibutuhkan telah tersedia, termasuk untuk venue-venue progres nol persen tadi
“Fokus kami sekarang hanya kepada persoalan pembebasan hak ulayat dan batasan-batasan wilayah yang belum selesai,” tutupnya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Alexander Kapisa menambahkan, tahapan dalam proses pembangunan infrastruktur tempat pertandingan dibagi menjadi tiga kategori.
“Tiga tahapan yaitu, pembangunan venue permanen, venue renovasi, dan venue non-permanen atau sementara,” tutur Alex Kapisa.
Siapa yang akan bertanggung jawab terhadap pengerjaan venue yang bersifat non-permanen ini? Kapisa menyebut, akan segera berkoordinasi dengan Panitia Besar PON. (Ray)