Pelayanan Tidak Maksimal, Masyarakat Ancam Palang Kantor Distrik Waris

Kepala Kampung Pund, Elias Amo.

KEEROM, FP.COM – Masyarakat Distrik Waris mengeluh terkait kinerja aparatur distrik yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, sejak bulan Desember 2019 hingga saat ini. Mereka mengancam akan memalang kantor distrik.

Kepada wartawan, Kepala Kampung Pund, Elias Amo, mengungkapkan kekecewaannya akibat pelayanan distrik yang tidak berjalan optimal akibat tidak hadirnya Kepala Distrik yaitu Valentinus Swadiyana maupun sekretaris distrik selama beberapa bulan ini.

Read More
iklan

“Menurut informasi yang kami terima bahwa kepala distrik tidak masuk kantor karena sakit. Namun setidaknya ada pihak dari distrik yang mewakili untuk memberikan pelayanan kepada kami, seperti sekertaris distrik maupun staf distrik. Kenyataannya staf dan sekretaris pun tidak ada yang masuk untuk memberikan pelayanan di kantor distrik sama sekali,” katanya.

Menurut Elias, hingga kini kondisi kantor distrik cukup memperihatinkan akibat ditutupi oleh rumput. “Jadi selama ini tugas fungsi Distrik Waris sebagai mitra kerja bagi kepala kampung, Danramil, Kapolsek dan masyarakat tidak terjalin baik,” bebernya.

Selama ini yang menjalin komunikasi baik dengan masyarakat Waris, kata Elias adalah Danramil dan Kapolsek. Delapan kampung di Distrik Waris, yaitu Kampung Ampas, Kalifam, Panda, Yuainda, Saah, KalimoBompai dan Kampung Pund selama ini hanya berkoordinasi melalui Kapolsek dan Danramil.

Karena itu, ia meminta kepada Pemerintah Daerah Keerom mencari pengganti antarwaktu untuk menggantikan kepala distrik yang saat ini dikabarkan sakit. Jika tidak, ia mengancam bersama kepala kampung lainnya bakal memalang kantor distrik.

“Kami minta bulan ini pemerintah daerah segera menjawab usulan kami untuk mendatangkan kepala distrik yang aktif dan perangkatnya. Jika tidak, kami dari 8 kampung yang ada di Distrik Waris akan melakukan pemalangan terhadap kantor distrik,” tuturnya.

Ia mengaku, keluhan ini telah disampaikan kepada Wakil Bupati Keerom Piter Gusbager untuk diteruskan kepada Bupati Keerom, Muhammad Markum dan juga masyarakat kampung telah menyurat kepada komisi B dan C di DPRD Kabupaten Keerom. (Dadang)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *