WAMBES, FP.COM – Bupati Kabupaten Keerom Piter Gusbager menyambut rombongan Pemerintah Provinsi Papua yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Bidang Perekonomian Setda Provinsi Papua Suzana Wanggai ke kawasan Food Estate, jagung di Kampung Wambes distrik Mannem, Kabupaten Keerom, Kamis (22/6/23) siang.
Suzana didampingi sejumlah kepala dinas di lingkup Pemprov Papua di antaranya : Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Kelautan dan Perikanan, PUPR, Kominfo, Kepala BPBD dan sejumlah pejabat fungsional lainnya. Suzana Wanggai mengatakan, kunjungan tersebut guna melihat secara langsung program Food Estate jagung di kampung Wambes.
Pemprov Papua, menurut Suzana, sangat mengapresiasi komitmen Bupati Keerom Piter Gusbager dalam menyukseskan program strategis Nasional di Negeri Tapal Batas.
“Tujuan kita hari ini untuk melihat kesiapan terkait food estate ini sudah sejauh mana. Dan apresiasi untuk Bapak Bupati karena sudah ada panen perdana seluas 25,3 hektar. Apa yang diberikan oleh Pemerintah Pusat ini ditindak lanjuti baik, dan terima kasih karena masyarakat mendukung program ini,” ujarnya.
Dia optimis dengan komitmen Bupati Piter Gusbager untuk menjadikan Keerom sebagai sentra pangan di Provinsi Papua dan mewujudkan Papua, khususnya Keerom, sebagai lumbung jagung di Timur Indonesia.
”Ke depannya Pemprov Papua akan bersama-sama dengan Pemkab Keerom dan pemerintah pusat melakukan kolaborasi untuk pengembangan Papua sebagai lumbung pangan Nasional. Semoga ke depannya akan baik terus. Kita akan ter-integrated semua. Kita lihat bagaimana pengembangannya tidak hanya jagung saja, itu nanti akan kita kolaborasikan untuk kesejahteraan masyarakat disini,” tukas Suzana.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Papua Semuel Siriwa mengatakan, kunjungan tim dari Pemerintah Provinsi Papua untuk melakukan aksi percepatan penyiapan lahan yang di-land clearing di zona 1-11 di kampung Wambes seluas 500 hektar dapat ditanami Jagung untuk musim tanam pertama. Bukan tanpa sebab, peninjauan ini juga terkait dengan rencana panen yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
“Terutama hadirnya kami hari ini untuk mengambil langkah-langkah percepatan dalam rangka menjawab harapan Bapak Presiden yang direncanakan akan panen di sini. Kalau kondisi jagung yang ditanam oleh Pak Presiden Maret lalu kita perkirakan 3 atau 4 minggu ke depan sudah bisa panen,” ujar Siriwa.
Dari luas lahan yang ada, kontur tanah dan musim curah hujan yang tinggi, Dinas Pertanian Provinsi Papua, menurut Siriwa, akan berkoordinasi kembali terkait dengan rencana diversifikasi dengan metode tumpang sari pada kawasan food estate. “Nah, memang saat ini kondisi lahan yang ada kita diperhadapkan dengan situasi musim, jadi dengan curah hujan yang tinggi, peralatan yang kita gunakan sangat terbatas karena tanahnya agak lengket”, ulas Siriwa.
Dengan begitu, kata Siriwa, ada lahan yang tidak bisa dipaksakan untuk ditanami jagung, kemungkinan akan diupayakan untuk tanaman padi atau perikanan. Untuk hal tersebut akan dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR.
Di luar masalah di atas, Siriwa meyakini jika produksi jagung Keerom di musim kedua akan meningkat dan program Food Estate akan berdampak pada perekonomian masyarakat di Keerom .
“Kita optimis kalau sarana produksi, cuaca mendukung akan lebih bagus lagi produksi jagung kita khususnya pada musim tanam kedua.” (*)