JAYAPURA, FP.COM – Berdasarkan pengeluarannya, pertumbuhan ekonomi Papua masih didominasi konsumsi rumah tangga yang memberi andil 51 persen terhadap total perekonomian Papua pada triwulan II tahun 2021.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga menyebut, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Papua, pemulihan konsumsi rumah tangga salah satu kunci utama.
“Sangat penting mempertahankan ekonomi tidak hanya dari satu sisi yaitu berbagai sektor, tetapi dari sisi lain pun perlu diperhatikan yaitu bagaimana mempertahankan konsumsi rumah tangga,” jelas Naek dalam kegiatan Bincang – Bincang Media bersama Bank Indonesia (BBM – BI) virtual, Senin (6/9/2021).
Selain konsumsi rumah tangga, berdasarkan pengeluaran, konsumsi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi memberi andil 35 persen terhadap total perekonomian Papua.
“Sementara, konsumsi pemerintah dan Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga atau LNPRT masing – masing memberi andil 22 persen dan 2 persen. Kemudian, net ekspor dalam negeri dan luar negeri tercatat minus 10 persen,” kata Naek.
Naek menambahkan, meski pertumbuhan ekonomi Papua pada triwulan II tahun 2021 tercatat masih positif, tetapi masih ditopang oleh sektor tambang. Namun, jika dibandingkan triwulan sebelumnya tahun yang sama, pertumbuhan ekonomi Papua mengalami penurunan dari 14,27 persen menjadi 13,14 persen.
“Jika tanpa tambang, pertumbuhan kembali positif 2,81 persen, meski masih di bawah pertumbuhan normalnya yaitu 4,6 persen,” ucapnya.
Naek mengatakan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Papua pada sektor non tambang, diperlukan suatu upaya untuk menyalurkan kredit kepada sektor – sektor produktif yang memiliki dampak tinggi kepada ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, namun memiliki risiko relatif rendah. Sektor – sektor tersebut di antaranya pertanian, kehutanan dan perikanan. (FPKontr1)