KEEROM, FP.COM – Kado manis diterima masyarakat Kabupaten Keerom tepat pada puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke-21, Selasa (30/4). Secara khusus masyarakat di kampung Uskuwar, Skofro, Banda, Pund dan Ampas, penantian warga untuk menikmati listrik akhirnya berakhir.
Alex May (50) warga dari kampung Banda yang siang itu menyaksikan penyalaan listrik di kampungnya begitu bangga dan terharu. Kini, Alex tidak lagi menggunakan pelita atau obor sebagai penerang di malam hari.
“Kalau beli di sini, harga minyak tanah untuk nyalakan obor dan pelita itu per liternya sebesar sepuluh ribu. Biasanya tiap rumah membutuhkan 5 – 7 liter untuk kurang lebih pemakaian satu bulan. Tetapi digunakan secara terbatas,” ungkap Alex.
Dia pun menaruh harapannya agar semua rumah warga di kampung Banda memperoleh pemasangan listrik guna membantu proses belajar anak-anak di rumah. Bagi Alex, kehadiran listrik PLN juga akan menopang aktivitas masyarakat di sana termasuk meubeler.
“Kami juga bisa pakai untuk membuat bangku atau meja jika ada setrum dan tentunya bisa menambah penghasilan,” ujarnya.
Penyalaan serentak bagi 5 kampung di 2 distrik di wilayah berjuluk Negeri Tapal Batas itu merupakan kolaborasi PT PLN (Persero) dan Pemerintah Daerah Keerom.
Secara teknis, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono, menjelaskan, nantinya Kampung Banda dan Pund akan disuplai langsung dari sistem kelistrikan Senggi. Sedangkan kampung Ampas, Uskuwar dan Skofro disuplai dari sistem Kelistrikan Arso.
Di Keerom, PLN membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 28,75 kms, jaringan tegangan rendah sepanjang 17,51 kms dan 11 unit gardu distribusi dengan total kapasitas 575 kVA guna melistriki 5 kampung tersebut.
Kini, sebanyak 13 fasilitas umum telah merasakan pelayanan listrik PLN dengan daya 900 VA.
Tidak sendiri, untuk program penyalaan listrik ini PLN UIW Papua dan Papua Barat menggandeng PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua (UIP MPA).
Kolaborasi kedua unit perusahaan plat merah ini menjadi bagian dari program kepedulian pegawai PLN ‘Light Up The Dream’.
Kegiatan Program Light Up The Dream merupakan bantuan yang berasal dari donasi pegawai PLN dengan tujuan untuk memberikan listrik gratis bagi masyarakat yang kurang mampu. Dukungan ini diberikan dalam bentuk dukungan penerangan fasilitas umum kegiatan warga setempat seperti Gedung Sekolah, Gereja, Balai Kegiatan Kampung hingga rumah adat.
“Program ini lahir dari kepedulian pegawai PLN UIP MPA demi mewujudkan mimpi masyarakat yang belum dapat menikmati listrik. Secara sukarela kami memberikan bantuan ini, kami kumpulkan bersama dan tentu kami juga bersyukur dan bahagia ketika kami dapat mendukung masyarakat di Keerom dalam melaksanakan aktivitasnya. Ini menjadi bentuk komitmen kami, bahwa kami juga memiliki inisiatif untuk peduli dengan sesama,” ucap General Manager PLN UIP MPA Wisnu Kuntjoro Adi.
Sementara itu Bupati Kabupaten Keerom Piter Gusbager menyambut baik program penyalaan listrik persembahan PT PLN (Persero) di wilayahnya. Untuk tahap pertama, menurut Gusbager, penyalaan dilakukan pada fasilitas pelayanan publik. Ke depannya, pemkab akan mendukung penyambungan ke rumah-rumah warga secara bertahap.
“Sesuai arahan pemerintah pusat secara khusus dari wakil presiden terpilih Mas Gibran kepada PLN itu memasang tiang dan kabelnya. Kami Pemda Keerom menanggung biaya meteran, daya dan juga peralatan lain untuk sambungan ke dalam rumah. Secara bertahap, komitmen pemerintah dan PLN akan terus kita kerjakan,” tutup Gusbager. (Ai)