JAYAPURA, FP.COM – Nama Wilayah Jayapura-Keerom-Yahukimo (Yakemo) tercetus dalamKonferensi ke-IV wilayah Jayapura-Keerom yang berlangsung dari tanggal 15-17 September lalu di Jemaat Baptis BTN Kotaraja. Seperti namanya, wilayah ini membawahi empat rayon, yaitu Jayapura Kota, Jayapura, Keerom dan Yahukimo.
Selain perubahan nama wilayah di atas, konferensi ini juga sukses melahirkan kepengurusan baru untuk periode 2021-2025. Adalah Pendeta Matuk Tabuni yang terpilih sebagai ketua wilayah baru menggantikan Pendeta Arenius Kogoya. Matuk Tabuni akan bahu membahu bersama Pendeta Dominggus Wenda (wakil ketua), Hotman Yikwa (sekretaris), Pendeta Waripen Wenda (wakil sekretaris), dan Evangelis Rupater Yigibalom (bendahara), serta Marthen Bosawer sebagai wakil bendahara.
Sementara itu, ketua Komisi Wanita Baptis Wilayah Yakemo dipercayakan kepada Rosmina Kogoya, dan Teranus Kogoya sebagai ketua pemuda. Pendeta Sem Wakerkwa didaulat sebagai ketua Rayon Jayapura Kota, Pendeta Pindekia Yigibalom untuk Rayon Jayapura, Otius Wenda (Rayon Keerom), dan Panuwin Wenda (Rayon Yahukimo).
Ketua BPP PGBP Pendeta Ronny Wanimbo yang mengukuhkan pengurus baru tersebut menitipkan ayat Alkitab sebagai pedoman pelayanan yang terdapat dalam kitab, 1 Timotius 4:16.
Ia menegaskan, pentingnya semua program wilayah tidak keluar dari motto BPP PGBP: bangkit, mandiri dan missioner.
“Ingat motto kita, Baptis bangkit, mandiri dan Missioner, Missioner itu gereja keluar, ini bukan hanya tugas pendeta dan gembala tapi tanggung jawab kita bersama, program wilayah jangan keluar dari AD/ART BPP PGBP,” kata Pendeta Wanimbo.
Ronny Wanimbo juga memuji pengurus sebelumnya, yang menurutnya sudah melakukan banyak hal.
“Pendeta Arenius ini hebat, banyak hal sudah dia lakukan selama memimpin, dan berhasil memekarkan wilayah Pegunungan Bintang yang dulunya bergabung di bawah wilayah Jayapura Keerom bersama Yahukimo,” pujinya.
Di temui usai penutupan konferensi, Ketua BPP Yakepo terpilih, Pendeta Matuk Tabuni, berjanji akan melakukan sejumlah program yang disempurnakan di dalam pelaksanaan rapat kerja wilayah yang sedianya dilaksanakan awal Oktober ini.
“Sejumlah kegiatan akan kami lakukan, tapi hal-hal itu akan kami bicarakan di dalam Raker wilayah nanti di awal oktober.”
“Kedua, program sudah kami tentukan pada keputusan kongres, jadi itu yang akan kami kerjakan, tidak lari jauh dari keputusan kongres,” pungkas mantan wakil ketua BPP Wilayah Jayapura-Keerom ini.
Penutupan konferensi juga diisi dengan ibadah yang dipimpin Pendeta Vence Buol. Vence mengutip kitab Yesaya 54:2-3 sebagai bahan renungan. Ia menekankan pentingnya penginjilan ke dalam, dengan mengembangkan kapasitas dengan mengikuti pembelajaran. Ia punya pesan khusus untuk pemuda.
“Pemuda-pemuda, selagi ada waktu belajar, kembangkan kapasitas. Belajar dari sekarang, tidak susah, yang penting ada kemauan.”
Ia menggaris bawahi sebuah perubahan paradigma soal penginjilan. Katanya, seharusnya setiap warga jemaat bisa jadi misionaris.
“Anak-anak muda yang berpotensi di kampus, ASN, mama-mama yang di pasar, kita utus jadi missionaris, tetapi harus diperlengkapi.”
Begitu pun dalam hal pembiayaan, menurutnya ada kebiasaan yang keliru, di mana uang seringkali habis untuk hal yang tidak perlu.
“Orang Baptis kalau kumpul dana hebatnya minta ampun. Mari rubah paradigma, uang itu jangan habis untuk sesuatu yang sia-sia tapi sesuatu yang membawa kekekalan. Bawa jiwa baru untuk diselamatkan dan tempat pelayanan baru.”
Tak lupa, ia mengajak setiap warga jemaat untuk mendukung pengurus baru.
“Lebarkan sayap kita, Tuhan sudah berjanji akan memberkati pelayanan kita. Bersama dengan badan pengurus yang baru, mari kita hasilkan hal yang kongkrit, jiwa-jiwa baru dan pos pelayanan baru harus dibuka,” tutup Vence. (*)