Pengiriman Jagung Kering ke Blitar, BI: Pertanian Sumber Pertumbuhan Ekonomi Papua

Proses pengiriman perdana jagung kering Keerom ke Blitar, Jawa Timur/Foto: Istimewa

JAYAPURA, FP.COM –  Pemerintah Provinsi Papua melakukan pengiriman perdana komoditas pertanian berupa jagung kering pipil (biji jagung) yang berasal dari Kabupaten Keerom ke Blitar, Jawa Timur melalui Pelabuhan Jayapura, Rabu (25/11/2020).

Pengiriman perdana dilepas oleh Penjabat Bupati Keerom, Ridwan Rumasukun bersama Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga dan pimpinan stakeholder lainnya.

Read More
iklan

Naek Tigor Sinaga mengatakan pengiriman komoditas pertanian dari Papua ke provinsi lain di Indonesia bisa menstabilkan harga di Papua.

“Kerjasama perlu ditingkatkan dari hasil pertanian di Papua, karena selain sektor tambang, kita juga perlu mendorong sektor lainnya di luar tambang seperti pertanian,” kata Naek.

 “Pertanian merupakan sektor kedua terbesar di Papua setelah tambang, didukung dengan tanah yang subur sehingga pertanian bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi untuk mendorong kesejahteraan masyarakat,” lanjut dia.

Komoditas jagung kering pipilan yang dikirim akan dijadikan pakan ternak ayam petelur ke Koperasi Putera di Blitar, Jawa Timur. Nantinya, kata Naek, Papua dapat membeli hasil peternakan tersebut berupa telur ayam.

Sebanyak 15,5 ton jagung kering merupakan produksi Koperasi Cahaya Tani Kabupaten Keerom diangkut menggunakan KM Dobonsolo.

General Manager PT Pelindo IV Cabang Jayapura, Sonny Uktolseya berharap produksi jagung semakin meningkat, sehingga pengiriman melalui kontainer akan meningkat pula.

Sonny mengatakan bahwa Pelindo mendukung penuh upaya Pemerintah Provinsi Papua, khususnya Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk akses pengiriman komoditas dengan penyediaan fasilitas pelabuhan yang andal dan siap pakai untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Papua.

Penjabat Bupati Keerom, Ridwan Rumasukun mengatakan stok jagung kering sementara ada 60 ton dan berharap pengiriman dapat berlanjut.

“Pengiriman jagung kering sebagai langkah awal untuk pengiriman komoditas lainnya. Kita upayakan pengiriman komoditas keluar Papua tidak hanya berupa jagung, tetapi ada komoditas pertanian lainnya disesuaikan dengan kabupaten dan kota untuk dilakukan kegiatan yang sama sehingga tidak habis dikonsumsi, tetapi bisa mendapat nilai tambah yang lebih besar,” tandasnya.

Mengutip Pasificpos.com, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Keerom, Sunar menyebut dari 12 hektar lahan tanam jagung di Kampung Arsopura, Distrik Skanto, sudah 8 hektare yang selesai dipanen. Rata – rata per hektar hasil panennya 3-4 ton.

Proses panen perdana jagung yang ditanam sebagai solusi untuk mengatasi masalah ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19. Mulai proses tanam hingga panen, kata Sunar, menggunakan metode mekanisme dukungan anggaran Pemkab Keerom hasil realokasi dan refocusing APBD 2020. (FPKontr1)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *