JAYAPURA,FP.COM – Jumlah kasus infeksi Covid-19 dari mutasi dan varian baru yang didefenisi sebagai Omicron di Provinsi Papua hingga Kamis,17 Februari 2022, tercatat sudah 34 kasus. 34 kasus ini terdeteksi di Kota Jayapura dan Kabupaten Biak Numfor.
“Hasil pemeriksaan WGS (Whole Genome Sequencing) untuk menentukan apakah itu Covid atau Omicron, kami sudah melakukan pemeriksaan di Litbangkes Provinsi Papua. Hasilnya, dari sejumlah sampel yang diambil, ada sekitar 34 yang positif Omicron. Empat di Biak, kemudian Kota Jayapura 30 kasus,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Robby Kayame, Jumat (18/2/22) kepada Fokus Papua di ruang kerjanya.
30 kasus di Kota Jayapura dideteksi di KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) yang terdiri dari para pelaku perjalanan, sisanya di rumah sakit Marthen Indey, RSUD Abepura, Provita dan Litbangkes.
Menurut Robby Kayame, penularan kasus Covid-19 secara umum sekarang ini cukup cepat. Kabar baiknya, virus jenis Omicron tidak terlalu berbahaya. Hingga kini, dipastikan, belum ada kasus kematian dicatat akibat Omicron.
“Kenaikan kasus sebenarnya sangat terasa. Tetapi Omicron ini 3-4 hari sudah sembuh setelah berobat, makan dan istirahat. Dan kalau bisa, ketika ada gejala, bisa menghubungi dokter atau layanan kesehatan terdekat. Saat ini, juga, dokter-dokter sudah melakukan konsul online.”
“Hanya saja, persoalannya, obat yang diresepkan ini kan antibiotik yang harus berdasarkan resep dokter, makanya, beberapa hari lalu, kami sudah diskusi untuk menyiapkan atau menunjuk tempat-tempat di mana masyarakat bisa dapatkan obat,” sambungnya.
Kenaikan angka kasus Covid secara umum juga berdampak pada tingkat hunian di rumah sakit, namun dianggap masih terkendali.
“Setiap kali kami periksa sampel di masing-masing unit pelayanan termasuk di Litbangkes Provinsi Papua, itu rata-rata per kemarin (17 Februari), dari 194 sampel yang diperiksa, positif sebanyak 123. Sebelumnya dua hari lalu tanggal 16 kita periksa 225 sampel yang positif 86. Sekitar 26,3 persen dari total pemeriksaan itu bisa di pastikan positif,” lanjut Robby Kayame.
Ia menghimbau kesadaran dan peran serta masyarakat untuk tetap menerapkan protocol kesehatan. “Kita harus sadar bahwa Covid itu masalah kita bersama maka penting sekali protokol kesehatan dan vaksinasi.
Ia juga mengimbau agar masyarakat sementara ini membatasi perjalanan yang tidak penting, menghindari kerumunan. “Istirahat yang cukup, kalau rasa flu lebih baik ada kesadaran isolasi mandiri. Kalau ini semua berjalan maka kita bisa kendalikan penyebaran Omicron di Papua,” tutupnya. (*)