JAYAPURA, FP.COM – Pengujian sampel Covid-19 di Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Provinsi Papua berjalan lambat. Saat ini, sekitar 1.314 sampel virus corona masih menumpuk, menunggu proses uji laboratorium. Kondisi ini terjadi selama September, akibat keterbatasan peralatan.
Keluhan ini disampaikan oleh Kepala Balai Litbangkes Provinsi Papua dr. Antonius Oktavian di hadapan Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano, dalam rapat koordinasi penanganan dan pencegahan virus Covid-19, pada hari Rabu (30/09/2020) kemarin.
“Sebelumnya, kami bisa mengeluarkan hasil uji sampel hanya dalam waktu dua atau tiga hari. Tetapi untuk di September, kami sangat kewalahan,” paparnya.
Selain alat yang terbatas, keterlambatan ini juga disebabkan akibat pelayanan Labkesda yang sempat tutup selama dua bulan.
Buntut penumpukan ini, Balai Litbangkes sempat tidak menerima sampel baru yang masuk karena kapasitas freezer yang tak lagi memungkinkan. “Kami dalam beberapa bulan ini sudah membeli lima freezer dan semuanya penuh. Maka kami akan membeli empat freezer tambahan,” sambungnya.
Ia menyebut, saat ini ada sekitar 1.314 jumlah sampel yang belum diuji di laboratorium. Angka ini masih di bawah jumlah minggu sebelumnya, 2.000 sampel. “Sejak satu minggu terakhir ini, kami sudah menerima sekitar 705 sampel baru,” ungkapnya.
Demi mempercepat proses uji laboratorium, sampel yang saat ini berada di Balitbangkes akan dibagi ke Labkesda. Perihal alat yang dibutuhkan, pihaknya juga sudah bersurat kepada Pemerintah Pusat untuk mendapatkan alat bantuan tambahan. Namun, dari 13 item yang dibutuhkan hanya satu item yang dikirimkan.
“Kami beruntung karena masih ada apotek yang baik memberikan alkohol dan tisu secara gratis kepada kami,” pungkasnya. (Ray)