MIMIKA, FP.COM – Dalam upaya berkelanjutan untuk melestarikan lingkungan, PT Freeport Indonesia (PTFI) telah berhasil mengembangkan program inovatif bernama “Estuary Structure” (Struktur Muara-red).
Program ini secara khusus dirancang untuk mempercepat restorasi ekosistem mangrove di muara Sungai Ajkwa, Mimika.
Hal tersebut disampaikan oleh Roberth Sarwom, General Superintendent Reklamasi & Project, Environmental Division PT Freeport Indonesia, dalam talkshow Festival LIKE 2 di Jakarta (10/8).
“Estuary Structure merupakan solusi inovatif yang kami kembangkan untuk mengatasi permasalahan sedimentasi akibat aktivitas pertambangan,” ujar Roberth. “Dengan metode ini, kami dapat menciptakan lahan baru yang kemudian direhabilitasi dengan penanaman mangrove.”
Struktur Geotab merupakan metode dengan cara memasukan tailing atau sedimen ke dalam wadah berbahan geomembran berukuran besar. Sedimen akan terendap dan tertinggal, sementara air sisa tailing dapat mengalir keluar melalu pori-pori wadah tersebut.
“Geotube kemudian dibentangkan sepanjang garis pantai yang berfungsi untuk menangkap dan menahan sedimen membentuk daratan stabil,” kata Roberth.
Sedangkan Struktur Bambu merupakan metode menangkap dan menahan sedimen menggunakan bambu yang disusun membentuk huruf “E” atau “T” sehingga sering di sebut dengan E-Groin atau T-Groin.
Bambu ditanam 200 cm ke dalam tanah dengan formasi berjejer seperti dua lapis deretan pagar. Di antara dua lapis tersebut diisi ranting pohon (debris) guna menahan endapan tailing. Hal ini akan menghasilkan endapan permanen yang akan membentuk daratan stabil.
Sejak tahun 2005, PTFI telah berhasil merehabilitasi lahan seluas 953,59 hektare melalui program Estuary Structure. Setiap tahunnya, PTFI berkomitmen untuk merehabilitasi lahan seluas 500 hektare.
Program ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang signifikan. Setidaknya program ini turut melibatkan 24 kelompok masyarakat Kamoro dalam setiap tahap proyek ini.
Selain menciptakan lapangan kerja, program ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan.
Upaya PTFI dalam program Estuary Structure mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah dan kalangan akademisi. Kolaborasi yang kuat ini menjadi kunci keberhasilan program tersebut.
“Kami berharap program Estuary Structure dapat menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan,” tutup Roberth. (*)