JAYAPURA, FP.COM – Sebanyak 15,5 jagung kering asal Keerom dikirim ke Blitar, Jawa Timur melalui pelabuhan Jayapura, Rabu (25/11/2020). Pengiriman perdana itu dilepas Pejabat Bupati Keerom Muhammad Ridwan Rumasukun. Turut hadir sejumlah pihak seperti Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Jayapura, GM PT. Pelindo IV Cabang Jayapura dan lainnya.
Jagung tersebut adalah hasil produksi kelompok tani yang beranggotakan 18 orang di Arsopura, Distrik Skanto.
“Dari 12 hektar lahan, baru sekitar 9 hektar saja yang telah dipanen. Jadi belum dipanen seluruhnya. 1 Kg jagung dijual ke Blitar dengan harga Rp.4.000,” ungkap Sunar, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Keerom.
Menurut Ridwan Rumasukun, produksi jagung di Keerom ini merupakan wujud nyata dari realokasi dan recofusing ABPD untuk pemulihan ekonomi masyarakat di tengah pandemic Covid-19. Refocusing anggaran dibuat dalam bentuk subsidi untuk membeli bibit, pupuk, dan pestisida, termasuk mesin combine untuk memanen sehingga lebih efisien dan efektif.
Ia pun mengaku, pengiriman jagung dari Keerom ke Blitar akan terus berlanjut. Apalagi saat ini hasil panen jagung para petani masih tersedia sebanyak 60 ton dan ditambah ada panen setiap tiga minggu sekali.
“Kita upayakan ada komoditas lain yang dikirim ke luar. Walaupun saya hanya bertugas sebagai Pjs. Bupati sampai tanggal 5 Desember, saya harap pemda dan masyarakat melanjutkan hal ini seterusnya secara berkesinambungan,” lanjutnya.
Ia menambahkan, program yang berjalan di Keerom ini juga akan digunakan Pemerintah Papua untuk menggerakkan daerah lain untuk melakukan hal yang sama sesuai dengan komoditas unggulan masing-masing.
“Jadi produksi komoditas di masing-masing daerah nanti tidak habis untuk konsumsi lokal saja, tapi bisa dijual ke luar sehingga mendapat nilai tambah yang semakin besar,” harapnya. FPKontr3