JAYAPURA, FP.COM – Perum Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat dalam mengantisipasi kenaikan permintaan kebutuhan bahan pangan dalam masa pandemik Covid-19 maupun kebutuhan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (Ramadhan dan Idul Fitri) secara bertahap akan dilakukan penambahan stok.
Penambahan stok dengan rincian beras 8.000 ton, masing – masing 5.500 ton untuk Papua dan 2.500 ton untuk Papua Barat, gula pasir sebanyak 5.000 ton masing – masing 3000 ton untuk Papua dan 2.000 ton untuk Papua Barat, minyak goreng 60.500 liter masing – masing untuk Papua 38.500 liter dan 22.000 liter untuk Papua Barat, terigu 33.000 Kilogram, untuk Papua 27.000 Kilogram dan 6000 Kilogram untuk Papua Barat.
“Diperkirakan penambahan stok komoditi non beras sudah mulai tersedia pada awal April mendatang. Untuk gula pasir tahap pertama akan diterima 200-250 ton Gula Kristal Putih (GKP) siap konsumsi,” kata Kepala Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat, Sopran Kenedi, di gudang Bulog Papua, Jumat (27/3/2020).
Sopran mengatakan, stok beras Public Service Obligation (PSO)/ Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kualitas medium di wilayah kerjanya sebanyak 33.500 ton yang tersebar merata di Papua sebanyak 26.900 ton, dan 6.600 ton di papua Barat.
“Dengan asumsi penyaluran ruttin 6.356 ton, maka stok beras mencukupi 4-5 bulan ke depan di Papua, sedangkan di Papua Barat penyaluran rutin 3.900 ton, maka beras tersebut cukup untuk 2-3 bulan ke depan,” jelas Sopran.
Selain menyediakan beras PSO, Perum Bulog juga menyediakan beras komersial kualitas premium untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sebanyak 1.524 ton yang ada di gudang – gudang Bulog di Papua sebanyak 769 ton dan 755 ton di Papua Barat.
“Stok minyak goreng 10.500 liter, 700 liter untuk Papua dan 9800 liter untuk Papua Barat, tepung terigu 7.400 Kilogram, masing – masing 3.200 Kilogram untuk Papua dan 4.200 Kilogram untuk Papua Barat,” kata Sopran. (FPKontr1)