ARSO, FP.COM – Gereja Kristen Injili (GKI) Klasis Keerom baru saja merayakan hari jadinya yang ke 17 tanggal (5/11). Perayaan digelar selama dua hari. Hari pertama dikhususkan untuk ibadah syukur yang dilaksanakan di Jemaat GKI Tigris Wambes.
Hari kedua (6/11) dimeriahkan dengan festival seni budaya dan persembahan hasil bumi dari 37 jemaat se-Klasis Keerom. Kegiatan ini dihadiri Bupati Keerom Piter Gusbager bersama Forkopimda.
Di hadapan ribuan jemaat, Bupati Gusbager mengatakan, 17 tahun perjalanan GKI, umat harus senantiasa menjunjung persatuan dan rasa gotong-royong.
“Warga GKI Klasis Keerom, mari wujudkan persatuan dan semangat gotong royong menjadi umat yang berdaya dan mandiri.”
“Kalau umat GKI sudah berdaya dan mandiri maka gereja-gereja lain akan menjadi mandiri juga,” seru Gusbager.
Ia menambahkan, kemandirian harus menjadi spirit warga jemaat. Di satu sisi, pemerintah daerah berkomitmen terus mendukung kegiatan keagamaan tanpa pandang bulu.
Oleh sebab itu, dia meminta isu agama tidak dipakai untuk tujuan memecah belah keutuhan masyarakat bumi Negeri Tamne Yisan Kefase.
“Sekali lagi, saya tidak ingin Kabupaten Keerom itu tercoreng namanya karena ada konflik yang mengatasnamakan agama, mari kita terus pupuk Keerom menjadi wilayah yang damai, aman, dan sejahtera untuk semua orang,” jelasnya. (*)