JAYAPURA, FP.COM- Beredar sebuah video singkat berdurasi 1,34 menit memperlihatkan wakil juru bicara Satgas Covid-19 Papua, Dokter Aaron Rumainum tampak berbicara dengan seorang wanita paruh baya berjilbab hitam yang diapit seorang anak gadis berjilbab ungu dan seorang bocah laki-laki berbaju merah. Di samping Aaron, duduk seorang pria lanjut usia dengan rambut memutih.
Keempat orang tersebut merupakan keluarga pasien 01 Covid Papua di Kepi, Kabupaten Mappi, Provinsi Papua. Tiga (3) anggota keluarga lainnya masih menjalani karantina mandiri setelah ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP), sesuai protokoler penanganan wabah ini.
“Kepada teman-teman medis di mana saja berada. Saya sedang bersama-sama dengan istri, anak dan keluarga pasien positif pertama di Papua yang sekarang dirawat di RSUD Merauke. Saya sekarang berada di Kepi, Ibukota Kabupaten Mappi. Mereka sekarang dalam keadaan sehat-sehat saja. Tadi sudah dilakukan proses pengambilan sampel untuk diperiksa. Tetapi faktanya, mereka sehat-sehat saja dan kita bersyukur kepada Tuhan,” beber Aaron dalam video tersebut.
Dikonfirmasi di Jayapura, Aaron menjelaskan, tindakan tersebut tak bermaksud meremehkan virus ini, namun ia ingin menekankan, masyarakat juga tak boleh takut berlebihan.
Apalagi, bagi keluarga pasien sendiri, juga ODP lainnya telah mengalami tekanan psikis. Mereka dikucilkan warga. Tidak cukup itu, di media sosial, mereka dibully oleh netizen. Petugas kesehatan hanya memantau mereka via telepon, tak berani bertemu.
“Saya perlu tekankan bahwa dalam kasus Corona, penguatan itu penting, psikoterapi itu penting. Karena itu demi menjaga daya tahan tubuh pasien. Anjuran pemerintah sesuai protokel kesehatan tetap kita jalankan. Tetapi kita tidak boleh takut yang berlebihan. Kita juga jangan menghakimi orang yang positif Corona dan keluarganya. Karantina rumah tetap dipatuhi tapi jangan kucilkan atau bully mereka,” ujar dr Aaron Rumainum, Jumat malam (27/03/2020).
***
Disarikan dari papuabangkit.com, menurut Dokter Aaron Rumainum, pasien 01 Covid-19 Papua yang merupakan pemilik sebuah toko di Kepi ini, menghadiri Seminar Bisnis Syariah (Tanpa Riba), pada 25-28 Februari 2020, di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Belakangan, sejumlah peserta seminar dari Yogyakarta, Solo dan Kalimantan Timur juga dinyatakan positif Covid-19. Bahkan, dua (2) pasien di Solo sudah meninggal.
Aaron melanjutkan, pasien 01 ini tiba di Kepi, Mappi pada 4 Maret 2020. Tanggal 5 Maret ia mengeluh sakit lalu dirawat di RSUD Mappi. Tanggal 9 Maret, ia berangkat ke Merauke. Tanggal 16, yang bersangkutan mulai dirawat di RSUD Merauke sebagai pasien dalam pengawasan (PDP), sebelum divonis terjangkit virus Corona pada 22 Maret 2020. Kabar terakhir menyebutkan, saat ini kondisinya cukup baik.
Dari kasus 01 Covid-19 Papua ini, ditetapkan 21 ODP. Tujuh (7) orang keluarga pasien, dua (2) dokter dan 10 perawat yang sempat merawat pasien ini di RSUD Mappi. Dua (2) lainnya merupakan penumpang pesawat yang ditumpangi pasien ke Merauke.
Tanggal 24 Maret, tim Satgas Covid-19 Papua yang terdiri dari dokter Aaron bersama dua petugas tiba di Kepi. 25 Maret 2020, tim mengambil sampel dan swab dari 21 ODP ini.
Pemeriksaan sampel ketujuh keluarga pasien dilakukan di rumah. Sedangkan untuk para dokter, perawat dan penumpang pesawat, dilakukan di ruang isolasi RSUD Mappi. Kamis, 26 Maret 2020, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Litbangkes Papua di Jayapura menggunakan PCR (Polymerase Chain Reaction), ke-21 ODP tersebut dinyatakan negatif Covid-19. (JP)