JAYAPURA, FP.COM – Pihak manajemen RSUD Abepura mengumumkan jika pelayanan radiologi sementara ini tidak berjalan setelah petugas medis dan tenaga radiografer yang bertugas di unit tersebut terpapar virus Covid-19.
“Jadi sebagian dari mereka dikarantina, tidak bisa membuka layanan karena dua-dua dokternya juga terpapar. Sesuai dengan aturan, mereka menjalani karantina,” ungkap Direktur RSUD Abepura Daisy Urbinas, Senin (25/01/21) di ruang kerjanya.
Hari ini salah satu dari dokter akan menerima hasil swab. “Jadi belum bisa kami pastikan kapan radiologi dibuka lagi. Kami akan mencari solusi untuk hal tersebut. Kalau mencari tenaga dari luar lagi, itukan harus ada kerja sama,” lanjut Urbinas.
Yang lainnya seperti laboratorium, pelayanan medik, bedah saraf, spesialisasi yang lain seperti patologi, anatomi, gigi, jantung, tetap berjalan.
Ia juga menjelaskan, saat ini RSUD Abepura sudah memiliki satu tambahan spesialis radiologi, menutupi salah satu tenaga yang sebelumnya pindah.
Begitu pun dengan pelayanan bedah saraf yang sebelumnya tidak ada, sejak akhir tahun lalu sudah dibuka menyusul masuknya tenaga spesialis bedah saraf.
“Jadi kalau ada kasus-kasus bedah saraf di masyarakat, RS Abepura sudah siap melayani. Harapan kami, masyarakat di kota Jayapura secara umum dan di seputaran Abepura secara khusus bisa mendapatkan pelayanan yang jauh lebih maksimal dan lebih komplit.”
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Abepura Leonora Komboy menambahkan, dalam situasi pandemi ini, masyarakat yang hendak mengantar atau membesuk pasien di rumah sakit agar membatasi jumlah.
“Penumpukan di IGD ini menjadi masalah bagi pelayanan kami, di IGD itu risiko penularan tinggi sekali, jadi mohon masyarakat membantu kami untuk hal tersebut. Kita jaga itu, supaya petugas juga bisa bekerja dengan leluasa,” pungkas Leonora. (*)