Pj Sekda Papua Apresiasi Lomba Akustik sebagai Pelestari Budaya dan Bahasa

Pj Sekda Papua, Suzana D. Wanggai didampingi Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Sonya Monim

JAYAPURA,FP.COM – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua, Suzana D. Wanggai, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Lomba Musik Akustik tingkat SMA/SMK. Kegiatan yang berlangsung di Gelanggang Olahraga (GOR) Cenderawasih, Jayapura, pada Jumat (24/10/2025) dalam rangka Hari Sumpah Pemuda ini dinilai sebagai langkah strategis dalam melestarikan budaya dan bahasa ibu di kalangan generasi muda.

Sekda Suzana D. Wanggai menekankan bahwa kegiatan ini sangat efektif dalam membentuk karakter pemuda. “Kita apresiasi karena kegiatan sangat baik untuk anak-anak kita, bagaimana membangkitkan kreativitas mereka dan memberikan mereka motivasi. Dan mereka akan menjadi motivator untuk teman-teman yang lainnya,” ujar Sekda.

Read More

Sekda juga menyoroti aspek pembentukan tim melalui genre musik akustik. “Ini kan akustik musik, jadi ini sangat baik bagaimana membangun satu tim. Artinya musik ini kan perlu ada suara yang bagus, musik yang serirama, dan ini adalah tim,” jelasnya, sembari berharap kepada penyelenggara, Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda, agar kegiatan positif ini dapat terus ditingkatkan dan dilaksanakan secara rutin.

Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Sonya Monim

Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Sonya Monim, menambahkan bahwa lomba ini diikuti oleh 15 tim SMA/SMK dari Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Keerom. Pemilihan musik akustik didorong oleh kepopulerannya di Papua dan bertujuan untuk mengembangkan bakat musik anak muda.

“Kita mulai dari SMA karena anak-anak muda kita ini, kita mengajarkan mereka dengan adanya musik akustik ini bakat talenta musik yang ada pada anak-anak ini bisa dikembangkan,” kata Sonya Monim.

Lomba ini mewajibkan peserta membawakan lagu nasional “Bangun Pemuda/Pemudi” dan satu lagu daerah pilihan. Sonya Monim menegaskan tujuan utama lomba adalah sebagai benteng pelestarian.

“Dengan adanya lomba lagu daerah ini, kami dari pemerintah mengharapkan anak-anak tahu budaya, tahu bahasa karena bahasa Ibu sangat penting. Apalagi anak-anak muda sekarang banyak menggunakan istilah keren, itu baik, tapi jangan sampai budaya kita hilang, bahasa kita hilang. Itulah kenapa kami selenggarakan lomba ini untuk melestarikan bahasa Ibu dan budaya serta musik di Tanah Papua,” pungkasnya.

Lomba Musik Akustik ini menjadi salah satu upaya nyata Pemerintah Provinsi Papua untuk memperkuat identitas budaya dan bahasa di kalangan pemuda, sejalan dengan semangat persatuan Sumpah Pemuda. (AiWr)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *