Prof. Heatubun “Angkat” Kegiatan Pemuda Papua di hadapan Dirjen Kebudayaan

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS mendapat kunjungan Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Hilmar Farid, Ph.D dan tim yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Manokwari, Provinsi Papua Barat. Kamis, (03/02/2022)

MANOKWARI,FP.COM Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS mendapat kunjungan Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Hilmar Farid, Ph.D dan tim yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Manokwari, Provinsi Papua Barat. Kamis, (03/02/2022)

Kabalitbangda Papua Barat menyambut baik kehadiran Dirjen Dr. Hilmar Farid dan tim, lalu memperkenalkan dan menyajikan informasi kinerja dan pencapaian-pencapaian Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui layar Dash board Dasi Brida.

Read More
iklan

Salah satu penjelasan Kepala Balitbangda yang menarik perhatian Dr. Hilmar Farid, yaitu terkait fasilitasi bagi pemuda yang tergabung dalam kelompok wirausaha milenial Papua Muda Inspiratif.

Profesor Heatubun menjelaskan bahwa antusiasme pemuda di Papua Barat cukup tinggi, sehingga Pemda Provinsi Papua Barat melalui Balitbangda membuat data base Profil Usaha para pelaku usaha pemuda di Papua Barat bekerjasama dengan Mitra Pembangunan, dan ini akan mempermudah intervensi pemerintah daerah sesuai dengan tupoksi dari masing-masing OPD dan para pihak lainnya di Provinsi Papua Barat.

Perhatian lain dari Doktor Farid dan tim yaitu bagaimana dengan pengembangan komoditas unggulan daerah seperti Pala, Kopi dan Kakao. Sambil menyajikan produk olahan dari komoditas-komoditas itu, Profesor Heatubun menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Papua Barat telah membentuk tim Satgas Komoditas Unggulan Daerah Non Deforestasi dengan tujuan untuk memfasilitasi dan menyatukan seluruh proses pengembangan dan juga keterlibatan semua Mitra Pembangunan untuk mendukung masyarakat mulai dari hulu sampai hilir.

“Ini merupakan bagian dari proses memperbaiki dan menjaga relasi yang baik antara Pemerintah Daerah, Masyarakat dan Mitra Pembangunan untuk melindungi kekayaan Tanah Papua”, jelas Profesor Heatubun.

Selain itu juga Kepala Balitbangda menyinggung terkait pengembangan konsep Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Papua Barat, dimana ini menjawab pertanyaan penting Dirjen Kebudayan terkait keberadaan spesimen-spesimen perikehidupan alam (natural history) Tanah Papua saat ini, yang saat ini tersimpan dan terpencar di beberapa lembaga, salah satunya di Universitas Papua, Manokwari.

Profesor Heatubun menjelaskan, dalam proses percepatan pembangunan KSPN ini, salah satunya adalah tentang pendirian  Museum Perikehidupan Alam (Natural History Museum) di Kawasan Hutan TWA Gunung Meja, Manokwari. Rencana pembangunan museum ini adalah untuk menyimpan spesimen-spesimen rujukan (reference collections) yang kemudian hari akan menjadi warisan ilmu pengetahuan dan berguna bagi generasi yang akan datang.

Selanjutnya Kepala Balitbangda Provinsi Papua Barat bersama CEO Yayasan EcoNusa Bustar Maitar mengundang Dirjen Kebudayaan Dr. Hilmar Farid dan tim, menikmati olahan salah satu produk komoditas unggulan daerah non-deforestasi Papua Barat, yaitu Kopi Arabica Anggi dan Kopi Arabica Minyambouw di Café Matoa yang dikelola oleh anak-anak muda Papua yang tergabung dalam Koperasi Bekal dan Perkumpulan Bentara Papua. (arissa/balitbangdapb)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *