SENTANI, FP.COM – Puncak Hari Anak Nasional (HAN) 2024 dengan tema “Suara Anak Membangun Bangsa” di Papua berlangsung meriah di Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, Selasa (23 Juli 2024).
Acara ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Ibu Iriana Joko Widodo, Wury Estu Handayani Istri Wapres Ma’ruf Amin, serta berbagai pejabat tinggi lainnya.
Berbeda dari biasanya, Presiden Jokowi tidak menyampaikan pidato dalam perayaan HAN di Papua. Kepala Negara memilih untuk berdansa bersama anak-anak, menunjukkan keceriaan dan kedekatannya dengan generasi penerus bangsa.
“Ini kan di depan anak-anak, jadi saya tidak menyampaikan pidato,” ujar Presiden Jokowi.
“Saya tadi senang sekali, ikut menari bersama anak-anak.”
Meskipun tanpa pidato, Presiden Jokowi tetap menekankan pentingnya pemenuhan hak anak, termasuk hak pendidikan, kesehatan, dan perlindungan dari kekerasan. Presiden menyerukan agar semua pihak, baik pemerintah, orang tua, maupun masyarakat, bekerja sama untuk mewujudkan hal ini.
Semangat “Suara Anak Membangun Bangsa” berrgema di Istora Papua Bangkit. 38 perwakilan anak dari Forum Anak Indonesia menyampaikan aspirasi dan harapan mereka untuk masa depan bangsa.
Mereka ingin didengar, dilindungi, dan diberi kesempatan untuk berkarya dan membangun Indonesia yang maju dan sejahtera.
Sejumlah anak berprestasi juga mendapatkan penghargaan dari pemerintah.
Acara HAN di Papua dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya oleh anak-anak Papua, teristimewa Tari Tanah Kitorang dibawakan oleh 2.600 pelajar.
Para pelajar se-Papua itu menampilkan lima gerakan tari khas Papua yang dimedley. Penampilan mereka memecahkan rekor MURI untuk kategori tari kolosal dengan peserta terbanyak.
Rekor ini turut mendapat atensi Presiden dimana menunjukkan kreatifitas dan semangat anak-anak Papua.
“Industri kreatif Indonesia dimulai dari anak-anak yang seperti tadi kita lihat. Tariannya kolosal dan anak-anak sangat menjiwai, dan DNA kita ada di situ,” tutur Jokowi.
Peringatan HAN di Papua menjadi momentum penting untuk meningkatkan kepedulian terhadap anak-anak dan mendorong mereka untuk menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas. Suara mereka adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia. (Ai)