Punya Visi Sejalan, Pasangan Willem Wandik – Aloysius Giyai Menatap Pilgub Papua Tengah

drg. Aloysius Giyai saat ditemui di kediamannya di bilangan Waena, Kota Jayapura (27/8).

JAYAPURA, FP.COM – Menuliskan sejarahnya, Provinsi Papua Tengah akan menggelar pesta demokrasi pertama kali, mencari nakhoda daerah otonomi baru itu lima tahun ke depan.


Adalah drg. Aloysius Giyai, mantan Direktur RSUD Jayapura, salah satu kontestan yang akan turun ke gelanggang pemilihan gubernur dan wakil gubernur daerah itu.

Read More
iklan

Figur yang malang melintang menduduki sejumlah jabatan strategis di birokrasi Pemerintah Provinsi Papua ini diplot sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi mantan Bupati Kabupaten Puncak, Willem Wandik.

Di tengah karir sebagai birokrat yang cukup mentereng dan harus ditinggalkan, setidaknya ada dua alasan penting yang dikemukakan Alo sebelum memutuskan terjun ke dunia politik.

Katanya, ia sudah merasa sudah cukup lama tinggal di tengah gemerlap Kota Jayapura, sementara ia punya beban moral untuk mengabdi di tanah kelahirannya. Pada intinya, ia ingin meletakkan dasar-dasar pembangunan yang akan dilanjutkan oleh para pemimpin berikutnya.

“Tujuh belas tahun saya jadi kepala OPD di Jayapura (baca: Provinsi Papua), banyak terobosan, sementara daerah kelahiran saya masih tertinggal. Angka kemiskinan, angka kematian, angka kesakitan, HIV/AIDS tinggi, masih banyak wilayah terisolasi yang harus dijangkau,” katanya kepada Fokus Papua, Selasa (27/8) saat ditemui di kediamannya di bilangan Waena, Kota Jayapura.

“Papua Tengah daerah otonomi baru, saya tertarik untuk meletakkan fondasi pembangunan yang akan dilanjutkan oleh pemimpin-pemimpin berikutnya,” sambungnya.

Berikutnya, ia meyakini, Willem Wandik sebagai sosok yang bisa saling melengkapi dengan dirinya dalam membangun Papua Tengah.

Mereka bersepakat untuk berbagi tugas jika mendapat kepercayaan masyarakat. Meskipun sebelumnya tidak terlalu dekat, namun Alo cukup mengenal karakter Willem yang berjiwa sosial, tidak suka pencitraan, banyak berbaur dengan masyarakat ketimbang keluyuran di luar daerah.

Bagi Alo, Willem figur pemimpin yang layak dicontohi: tidak silau dengan kekuasaan, bekerja dalam senyap, jauh dari sorotan kamera, dan solid dengan partner kerja.

“Buktinya, beliau akur dengan pasangannya sewaktu memimpin Puncak dua periode. Begitu pun dengan sekda-nya.”

Keduanya juga punya komitmen untuk membuat standar kebijakan publik yang baik dan sesuai dengan semangat otonomi khusus yaitu afirmasi, proteksi, perlindungan dan pemberdayaan bagi orang asli Papua tanpa mengabaikan persatuan, keadilan, kemajemukan bagi semua anak bangsa. Standar ini akan menjadi pedoman bagi generasi penerus.

“Hari ini kita krisis keadilan, krisis persatuan, nepotisme dan primordialisme dalam kekuasaan sangat kental. Ini tidak boleh dipertontonkan.”

Duet Willem Wandik – Aloysius Giyai memastikan mengikuti tahapan pilkada Papua Tengah setelah mengantongi dukungan dari enam partai politik dengan total 14 kursi. Partai pengusung pasangan ini terdiri dari Golkar (3 kursi), Hanura (3), PKB (3), Demokrat (2), Perindo (2) dan partai Garuda yang memiliki satu kursi.

Rencananya, keduanya akan dideklarasikan hari ini, Rabu (28/8) di Nabire. Sehari kemudian, mereka akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Papua Tengah. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *